Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubes Hery Fokus ke Penguatan Diplomasi Ekonomi di Afrika Timur

Rana Setiawan - Ahad, 20 September 2020 - 23:09 WIB

Ahad, 20 September 2020 - 23:09 WIB

11 Views

Jakarta, MINA – Dr Mohamad Hery Saripudin, MA, yang baru dilantik sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kenya merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, menyatakan, dirinya siap mengemban tugas untuk fokus meningkatkan diplomasi ekonomi yang sedang gencar dijalankan oleh pemerintah.

Menurutnya, potensi kerja sama, terutama pada bidang ekonomi antara RI dengan masing-masing negara akreditasi sangat besar.

“Potensi tersebut perlu kita dayagunakan sepenuhnya untuk mendukung upaya peningkatan diplomasi ekonomi. Pak Presiden Jokowi meminta 70-80 persen tugas saya berfokus pada diplomasi ekonomi,” kata Dubes Hery kepada MINA dalam wawancara eksklusif di Jakarta, Ahad (20/9).

Selain Dubes di empat negara Afrika Timur itu, Dubes Hery juga ditunjuk sebagai Perwakilan Tetap (Watap) RI di United Nations Environmental Programme (UNEP), dan United Nations Human Settlements Programme (UN-HABITAT) yang berkedudukan di Nairobi, Kenya.

Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup

Selain terkait diplomasi ekonomi, diplomasi multilateral juga tidak dikesampingkan. Dia mengatakan, diplomasi multilateral ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan diplomasi ekonomi.

“Kami juga akan berusaha meningkatkan profil Indonesia di dalam organisasi multilateral, dalam hal ini terutama di UNEP dan UN-Habitat. Ini menjadi peluang untuk meningkatkan legal infastructure ke arah diplomasi ekonomi,” katanya.

Dia mempunyai visi menjadikan nairobi/">KBRI Nairobi sebagai mesin diplomasi Indonesia yang efektif dan berwibawa di wilayah akreditasi KBRI di sana.

Dubes Hery juga menjelaskan misi yang akan diemban selama bertugas nanti sebenarnya sama dengan misi yang disampaikan Menlu RI, terfokus pada lima misi. Diplomasi Indonesia yang dijalankan berdasarkan prioritas 4+1 yaitu: penguatan diplomasi ekonomi; diplomasi perlindungan; diplomasi kedaulatan dan kebangsaan; dan peran Indonesia di kawasan dan global. Sementara plus satu-nya adalah penguatan infrastruktur diplomasi.

Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional

“Saya mempunyai misi mempromosikan diplomasi ekonomi, menjadikan KBRI (Nairobi) rumah bersama bagi para diaspora WNI di sana, menjaga NKRI, menunjukkan kepemimpinan di fora internasional, dan memperkuat infrastuktur diplomasi,” ujarnya.

Nairobi berkembang menjadi kota terbesar di Afrika Timur dengan luas mencapai 684 km persegi. Jumlah penduduk mencapai 4-5 juta orang.

Nairobi juga berkembang sebagai kota penghubung untuk negara sekitar yang landlocked (Uganda, Burundi, Rwanda, dan selatan Sudan). Tidak hanya untuk jalur transportasi darat tetapi juga sebagai sentra bisnis karena banyaknya perusahaan global yang membuka kantor untuk kawasan Arika Timur dan Afrika di kota ini.

Nairobi juga menjadi satu-satunya negara berkembang yang menjadi host kantor pusat badan-badan PBB yaitu Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) dan Program Permukiman PBB (UN-Habitat).

Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa

Selama lebih dari 40 tahun keberadaannya di Kenya, kantor-kantor PBB di Nairobi tidak hanya menjadi pusat kerja PBB di Kenya tetapi menjadi penggerak utama ekonomi kawasan dengan jangkauan kerja 75 negara. Keberadaan PBB juga memberikan kontribusi mencapai US$ 350 juta per tahunnya bagi perekonomian Kenya.

Dr Mohamad Hery Saripudin, MA, dilantik sebagai duta besar bersama dengan 20 duta besar lainnya pada 14 September 2020 di Istana oleh Presiden RI Joko Widodo.

Pengangkatan seluruh duta besar tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 91/P Tahun 2020 tanggal 11 September 2020, 92/P dan 93/P Tahun 2020 tanggal 14 September 2020 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia.

Sebelumnya pria kelahiran Indramayu 58 tahun itu pernah bertugas sebagai diplomat di Afrika Selatan, Kanada, Amerika Serikat, dan terakhir menjadi Konjen RI di Jeddah Arab Saudi selama 3,5 tahun.(L/P2/R1)

Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda