London, 1 Jumadil Akhir 1436/21 Maret 2015 (MINA) – Duta Besar Korea Utara untuk Inggris, Hyun Hak Bong, mengatakan negaranya memiliki senjata nuklir dan siap menggunakannya setiap saat untuk menanggapi serangan-serangan nuklir Amerika Serikat.
Duta Besar Korea Utara untuk Inggris, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sky News, Jumat (20/3), pemerintahnya akan menggunakan senjata dalam menanggapi serangan nuklir Amerika Serikat (AS).
“Bukan Amerika Serikat saja yang memiliki monopoli atas serangan senjata nuklir,” kata Hyun kepada Sky di kedutaannya, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Ketika ditanya, “Apakah itu berarti Korea Utara keluar dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir 1993 dengan memiliki kemampuan menembakkan rudal nuklir sekarang?” Ia menjawab, “Setiap saat, setiap waktu, ya.”
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Jika Amerika Serikat menyerang kami, kami harus menyerang balik. Kami siap untuk perang konvensional melawan perang konvensional, kami siap perang nuklir dengan perang nuklir. Kami tidak ingin perang, tapi kami tidak takut perang,” kata Hyun.
Dalam pidato pada 3 Maret lalu, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Su mengatakan, negaranya memiliki kekuatan untuk mencegah “terus meningkatnya ancaman nuklir” oleh AS dengan serangan mendahului jika diperlukan.
Dia juga mengecam latihan militer yang diadakan oleh Korea Selatan dan AS sebagai tindakan provokatif.
Korea Utara diperkirakan memiliki beberapa bom nuklir mentah dan telah melakukan tiga tes nuklir sejak 2006. Namun para ahli berbeda keyakinan tentang seberapa jauh Korea Utara dalam mengembangkan teknologi yang dibutuhkan untuk membuat miniatur hulu ledak sehingga dapat ditempatkan pada rudal.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok mengatakan, Sabtu (21/3), di saat Korea Utara mungkin telah alami kemajuan teknologi untuk membuat miniatur hulu ledak hingga dapat dipasang pada rudal, pemerintah Korea Selatan tidak yakin mereka telah berhasil.
Kim menunjukkan, Korea Utara telah melakukan tiga uji coba nuklir sejauh ini, namun tidak jelas seberapa sukses.
Seorang Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar “pada masalah-masalah intelijen”. Namun dikatakan, AS sepenuhnya siap untuk mencegah, mempertahankan diri, dan menanggapi ancaman Utara Korea. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)