New York, MINA – Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil tindakan nyata terhadap Israel dan menegaskan bahwa kata-kata saja tidak cukup untuk menghentikan genosida.
Berbicara dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Ahad (10/8), Mansour menekankan bahwa kecaman harus diubah menjadi aksi nyata. Wafa melaporkan.
“Israel sejak lama telah membuktikan bahwa mereka tidak peduli pada Piagam PBB, hukum internasional, atau resolusi dewan ini jika tidak disertai konsekuensi,” ujarnya. “Satu hal yang pasti, Israel tidak peduli dengan apa yang kita katakan… yang penting sekarang adalah apa yang kita lakukan.”
Ia mendorong negara-negara untuk menggunakan langkah-langkah nasional, termasuk mengakui negara Palestina. “Jika tidak, semua analisis dan deskripsi ini tidak berarti apa-apa,” tambahnya.
Baca Juga: Polisi Tangkap 532 Demonstran Pendukung Palestine Action di London
Mansour menilai respons internasional masih belum memadai. “Langkah-langkah yang diambil tidak sebanding dengan tingkat kejahatan yang dilakukan, sehingga benar-benar dapat memberikan efek jera,” tegasnya.
Menyoroti penderitaan lebih dari 2 juta warga Palestina yang mengalami “siksaan tak tertahankan”, ia mengatakan: “Kita tidak boleh lagi gagal melindungi mereka. Kita tidak punya kemewahan untuk hanya merasa bersalah atau malu. Kita wajib bertindak sekarang untuk menghentikan genosida ini.”
Mansour menegaskan bahwa tujuan sebenarnya Israel adalah mencegah berdirinya negara Palestina, bukan hanya mengakhiri kekuasaan Hamas, dengan menolak Deklarasi New York tentang solusi dua negara.
Menurutnya, Israel berupaya mengokohkan kendali militer penuh atas Jalur Gaza dan memperpanjang perang untuk mencegah terbentuknya negara Palestina yang merdeka. Ia menyerukan penerapan Bab 7 Piagam PBB untuk menghentikan kemampuan Israel melanjutkan perang ini.
Baca Juga: Australia Akan Akui Palestina pada September Mendatang
Mansour juga mempromosikan Deklarasi New York dan mendorong negara-negara yang belum menandatangani agar bergabung dalam inisiatif yang dipimpin Arab Saudi dan Prancis untuk solusi dua negara.
Pada pekan lalu, Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana bertahap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk sepenuhnya menduduki Gaza dan memindahkan warga Palestina dari utara ke selatan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anggota Tetap DK PBB Tolak Rencana Israel Duduki Gaza