Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DUBES SURIAH UNTUK PBB: PENGARUH ISRAEL DI TIMUR TENGAH SANGAT BERBAHAYA

Admin - Kamis, 25 Juli 2013 - 03:19 WIB

Kamis, 25 Juli 2013 - 03:19 WIB

562 Views ㅤ

New York, 17 Ramadhan 1434/25 Juli 2013 (MINA) – Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Al-Jaafari memperingatkan kepada masyarakat internasional khususnya muslimin bahwa penjajahan Israel di wilayah Timur Tengah  semakin berbahaya.

“Penjajahan Israel di wilayah Arab dan dampaknya pada keamanan secara keseluruhan dan stabilitas kawasan Timur Tengah (termasuk Suriah) telah mencapai tahap yang sangat berbahaya di tengah ketidakmampuan masyarakat internasional untuk memaksa Israel mengakhiri penjajahannya,” kata Al-Jaafari dalam sidang terbuka Dewan Keamanan PBB yang dimulai pada Selasa (23/7)  di New York, Amerika Serikat..

Dia mengungkapkan, masyarakat internasional yang diwakili PBB tidak mampu lagi untuk memaksa Israel mengakhiri penjajahannya di Palestina khususnya, serta intervensinya di wilayah lain (termasuk Suriah).

Dalam pembahasannya dengan tema mengenai “Situasi di Timur Tengah”, Al-Jaafari mengkritik upaya dari beberapa delegasi negara untuk mengalihkan pembahasan dari tema utama, yaitu Palestina. Mereka justru mengalihkannya pada isu-isu lain seperti situasi di Suriah, Mesir, Lebanon, dan tempat-tempat lainnya.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Dia menjelaskan, sebenarnya sudah ada Konvensi Jenewa 1949 yang bisa menjadi dasar dan acuan untuk pelaksanaan perdamaian di sana. Tapi fakta yang terjadi saat ini Israel terus saja merampas  tanah dan mengusir rakyat Palestina dan membangun pemukiman ilegal bagi para ekstrimis Zionis Yahudi dari berbagai penjuru dunia agar dapat tinggal di sana.

Dia juga memperingatkan upaya Israel saat ini untuk menyetujui apa yang disebut Hukum Penggusuran yang telah berhasil merampas tanah bagi 800.000 rakyat Palestina di 36 desa di Negev dan dalam waktu dekat akan menggusur 45.000 penduduk Palestina lainnya.

Al-Jaafari menyoroti penderitaan terus menerus warga Suriah di dataran tinggi Golan di mana hingga saat ini berada di bawah penjajahan Israel. Hal itu jelas bertentangan dengan resolusi PBB dan resolusi Dewan Keamanan no. 497 tahun 1981.

Dia juga mempertanyakan sikap beberapa negara yang masih mentolelir pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap hak-hak rakyat Palestina dan Golan yang terus terjadi hingga sekarang. 

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

“Sudah 46 tahun sejak Israel menduduki Golan, namun kita belum mendengar siapa pun menyerukan untuk mengadakan pertemuan untuk membela Suriah di bawah cengkeraman Israel atau peduli dengan para pengungsinya. Atau untuk mengorganisir konferensi untuk mengumpulkan sumbangan kemanusiaan untuk membantu mereka,” kata Al- Jaafari seperti dilansir Kantor Berita SANA yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA).

Perwakilan Suriah itu juga menekankan minimnya kecaman masyarakat internasional pada serangan Israel yang dipimpin Israel terhadap wilayah Suriah pada 5 Mei 2013 lalu, dan hal itu menjadikan Israel semakin berani melakukan penjajahan dan intervensi di wilayah-wlayah Arab. (T/P04/P02)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Rekomendasi untuk Anda