Jakarta, MINA – Duta Besar (Dubes) Ukrania untuk Indonesia, Dr Vasyl Hamianin melakukan kunjungan ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Selasa (28/2).
Ia berharap dukungan untuk perdamaian di negaranya yang saat ini sedang berperang dengan Rusia.
Dalam kunjungannya tersebut, Dubes Ukraina diterima oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Dr Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI, KH Yusnar Yusuf, Wasekjen MUI, KH Arif Fahrudin.
Dubes Ukraina menyampaikan permasalahan yang dihadapi saat ini adalah memperjuangkan untuk mendapatkan kembali otonomi di wilayah Krimea.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Dalam pertemuan tadi kami menyampaikan masalah yang dihadapi etnik Tartar, bahwa pemerintah Ukraina mendukung perjuangan etnik ini untuk kembali mendapat otonomi di wilayah Krimea (semenanjung di wilayah Ukraina yang sekarang diduduki Rusia). Tadi juga disampaikan bahwa penduduk Muslim di semenanjung Krimea berjumlah sekitar setengah juta orang,” ujarnya.
Dubes Ukraina juga menyampaikan, saat ini di Semenanjung Krimea mendapat tekanan dari pihak Rusia, begitu juga di Ukrania timur.
Perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia memberi dampak yang cukup besar. Untuk itu, dalam beberapa kesempatan Ukraina meminta dukungan kepada beberapa pihak dalam upaya penyelesaian masalah tersebut.
Dalam kasus ini, MUI diharapkan dapat memberikan dukungan yang baik kepada Ukraina untuk mendukung ‘Setop Agresi Rusia”.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Sudarnoto menjelaskan, Dubes Ukraina mendatangi MUI karena menganggap MUI sebagai representasi umat Islam di Indonesia. Selain itu, diharapkan MUI juga dapat memberikan dukungan terkait permasalahan yang saat ini sedang terjadi di Ukraina.
“Mereka tahu MUI adalah representasi umat Islam Indonesia, sebagai umat terbesar di dunia yang diharapkan bisa ikut melakukan peran-peran yang strategis,” katanya.
“Istilah mereka MUI itu adalah power full. Maksud power full tersebut dalam konteks Ukraina, bisa diharapkan dapat menghentikan agresi Rusia terhadap Ukraina,” tambahnya. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency MINA
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas