Oleh Nurhidayati; mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia, Ketua Pelaksana Kegiatan Aksi Solidaritas Palestina Mahasiswa Tazkia
Aksi solidaritas mahasiswa mendukung Palestina kian marak terjadi di Amerika Serikat yang dimotori oleh Columbia University, New York bertajuk Student of Justice in Palestine.
Menanggapi seruan aksi tersebut, mahasiswa di Indonesia juga memberikan dukungan yang serupa. Sejak tanggal 2 Mei 2024 yang dimulai dari Universitas Padjadjaran kemudian disusul dengan Universitas Indonesia, Universitas Lampung, Universitas Buya Hamka, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Mulawarman (UIN Jogja).
Akan menyusul berbagai universitas lainnya turut menyuarakan pembelaan terhadap palestina dengan turun ke jalan dan melakukan aksi solidaritas lainnya seperti yang dilakukan Universitas Indonesia yaitu ‘UI Palestine Solidarity Camp’.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Pada Ahad 5 Mei 2024, aksi solidaritas Palestina mencuat di sepanjang jalan raya Dramaga, Bogor, Indonesia. Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia Bogor turun ke jalanan sebagai respon terhadap aksi mahasiswa di Columbia.
“… Apakah kita akan terus hidup seakan semua ini baik-baik saja? Katakan dengan lantang Tidak… Kita tidak akan diam dan tidak akan lupa, saat ini tak ada yang tak lelah, bahkan naif rasanya jika menyebut diri kita ini lelah, jika dibandingkan dengan para pejuang dan rakyat Palestina. Allahu Akbar!” kata Irham – seruan otaror memecah semangat seluruh mahasiswa.
Aksi ini tidak hanya menunjukkan solidaritas, tetapi juga menjadi panggilan untuk dukungan terhadap kebebasan rakyat Palestina.
Para mahasiswa menggunakan poster dan spanduk untuk menyuarakan dukungan mereka, sambil menyebarkan brosur yang mengadvokasi boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel kepada pengendara motor dan angkutan umum.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Sebelumnya, sebanyak 172 kampus Muhammadiyah di seluruh Indonesia secara serentak mengekspresikan solidaritas untuk rakyat Palestina melalui Aksi Bela Palestina pada Selasa (7/5).
Aksi diinisiasi Forum Rektor PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) dibacakan sepuluh pernyataan sikap (Dasa Sila Sikap Bela Palestina) orasi dari guru besar, dosen, dan mahasiswa.
Selain itu, Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar aksi solidaritas Palestina di Lapangan Telaga Inspirasi, Kampus IPB Dramaga pada Kamis (9/5/2024). Unjuk rasa ini dilengkapi dengan teatrikal dan simbolis penataan sandal di lokasi tersebut.
Sementara aksi kemanusiaan ini diikuti oleh ratusan civitas academica IPB, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga alumni.
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Demonstrasi tersebut menjadi bagian dari Student for Justice in Palestine, sebuah gerakan global mahasiswa seluruh dunia menyuarakan pembelaan terhadap warga Palestina dan mengecam Israel.
Aksi solidaritas yang dilakukan mahasiswa Indonesia di berbagai kampus dan universitas mancanegara lainnya merupakan gerakan global yang menegaskan bahwa isu Palestina adalah perjuangan universal yang membutuhkan dukungan dari seluruh dunia.
Gelombang unjuk rasa mengglobal itu berawal di Columbia University di New York, Amerika Serikat (AS).
Para mahasiswa yang berunjuk rasa dengan membuat perkemahan di dalam kompleks kampus itu kemudian menyebar ke 140-an perguruan tinggi di hampir semua negara bagian di AS. Termasuk di daerah khusus ibu kota Washington DC yang menjadi rumah untuk kampus-kampus elite (Ivy League) semacam George Washington University dan Georgetown University.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Bahkan, Universitas Columbia meminta polisi membubarkan demonstran karena telah menduduki Aula Hamilton yang namanya diubah oleh mahasiswa dengan Aula Hind, dari nama bocah perempuan Palestina berusia enam tahun yang tewas di Gaza, Hind Rajab.
Mahasiswa-mahasiswa itu mendesak kampus-kampus mereka melepaskan tautan dan kemitraan dengan Israel, dengan cara menjual saham dan asetnya (divestasi) di perusahaan-perusahaan yang memiliki kaitan dengan Israel. Aksi damai mereka dinamai dengan ‘gerakan divestasi’.
Gerakan divestasi mahasiswa AS kemudian menular ke belahan bumi lain yakni Eropa. Dari Universitas Oxford sampai Cambridge di Inggris, Sorbonne di Prancis, University of Amsterdam di Belanda, Helsinki University di Finlandia sampai University of Bologna, di Italia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat