Islamabad, MINA – Ribuan orang di seluruh dunia turun ke jalan untuk menyesali kekerasan Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa dan di tempat lain di wilayah pendudukan, karena rezim di Tel Aviv melanjutkan kejahatannya di Palestina dengan impunitas total.
Di Pakistan, ribuan orang mengambil bagian dalam aksi unjuk rasa setelah shalat Jumat (22/4) di kota-kota besar, mengecam serangan Israel terhadap jamaah Palestina di Masjid Al-Aqsa, menyebutnya sebagai “terorisme telanjang”, Press TV melaporkan.
Massa mendesak negara-negara Islam untuk segera campur tangan guna melindungi situs suci dan kehidupan warga Palestina.
Aksi unjuk rasa diadakan di ibu kota Islamabad, serta di Lahore, Karachi, Peshawar, Quetta, dan kota-kota lain, sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan mengecam rezim Israel, Amerika Serikat dan Barat atas dukungan mereka untuk entitas pendudukan.
Pembicara acara memperingatkan tentang “agresi telanjang Israel terhadap jamaah damai” dan menyuarakan keprihatinan atas apa yang mereka sebut “keheningan kriminal” negara-negara Islam pada kekejaman itu.
Di ibu kota Bangladesh, Dhaka, ribuan orang berdemonstrasi menentang serangan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang terletak di Kota Tua Al-Quds yang diduduki.
Selama rapat umum yang diadakan pada hari Jumat, para pengunjuk rasa Bangladesh membawa spanduk dan plakat bertuliskan “Israel Akan Membayar Harga Tinggi” dan “Hentikan Brutalitas di Masjid Aqsa.”
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Berhenti menjual senjata ke Israel!
Setelah shalat Jumat, warga Yordania juga menghadiri pawai yang diselenggarakan oleh para aktivis di ibu kota, Amman, untuk mengutuk kebrutalan Israel yang semakin intensif.
Video yang beredar online menunjukkan, ribuan orang mengambil bagian dalam rapat umum untuk mengekspresikan solidaritas dengan saudara-saudara Palestina mereka di al-Quds yang diduduki. Massa menuntut diakhirinya penodaan oleh pasukan Israel terhadap Masjid al-Aqsha.
Mereka mendesak masyarakat internasional mengambil sikap tegas untuk melindungi tempat suci dan kehidupan Palestina.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Para pengunjuk rasa juga menyerukan pengusiran duta besar Israel dan penarikan pemerintah Amman dari perjanjian damai Yordania-Israel yang ditandatangani pada 1994.
Demonstrasi pro-Palestina, bagaimanapun, tidak terbatas pada negara-negara mayoritas Muslim. Orang-orang di negara-negara Barat, termasuk AS dan Inggris, juga berkumpul untuk menegaskan kembali dukungan mereka untuk Palestina.
Ratusan orang berkumpul di luar kedutaan Israel di London pada hari Jumat, menuntut agar Inggris berhenti menjual senjata ke Israel dan Israel menghentikan agresinya terhadap jamaah Palestina di Masjid al-Aqsa.
Berbicara dalam acara yang diadakan oleh Kampanye Solidaritas Palestina tersebut, Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zomlot menyesalkan bahwa rezim pendudukan Israel mendapat bantuan militer di saat orang-orang Palestina “dicap di media sebagai teroris.”
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
“Ini tentang apa yang Israel lakukan terhadap orang-orang di Palestina—kita harus mendukung mereka apakah mereka Muslim atau bukan. Pemerintah Inggris menjual senjata ke Israel—itu hanya satu alasan untuk marah,” kata seorang pengunjuk rasa kepada Socialist Worker.
Palestina akan merdeka!
Sehari sebelumnya, organisasi lokal memimpin rapat umum darurat di konsulat Israel di Los Angeles, di mana para pembicara memberi tahu hadirin tentang kekejaman Israel baru-baru ini, termasuk penyergapan mematikan terhadap karavan warga Palestina menuju kamp pengungsi di Jenin dan serangan terhadap Masjid Al-Aqsa.
Kerumunan yang sebagian besar terdiri dari pemuda Palestina, meneriakkan “Dari Sungai ke Laut, Palestina Akan Merdeka!” dan “Hidup Intifada, Revolusi Intifada!”
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Kompleks Masjid Al-Aqsa telah menjadi pusat kekerasan Israel selama berpekan-pekan terhadap jamaah Palestina sejak awal bulan suci Ramadhan.
Akibatnya, setidaknya 19 warga Palestina, termasuk tiga anak laki-laki dan tiga wanita, gugur di tangan pasukan rezim Israel dan ratusan lainnya terluka.
Protes di seluruh dunia dalam beberapa hari terakhir diikuti oleh babak baru agresi Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Al-Quds, di mana sejumlah warga Palestina ditangkap dan terluka pada Jumat dan Sabtu (23/4).
Juga pada Jumat malam, militer Israel mengklaim bahwa tiga roket ditembakkan ke wilayah pendudukan dari Jalur Gaza, menyalahkan kelompok perlawanan Palestina Hamas atas dugaan serangan roket.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Sehari sebelumnya, pesawat tempur Israel menyerang Gaza atas dugaan serangan roket yang datang dari arah wilayah yang diblokade.
Kemudian pada hari itu, Hamas memperingatkan bahwa serangan udara Israel hanya akan memperkuat tekad gerakan perlawanan untuk mendukung dan membela sesama warga Palestina di Al-Quds yang diduduki. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia