Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

EBU Tolak Keinginan Israel Menggelar Kontes Lagu Eurovision di Al-Quds

sajadi - Sabtu, 15 September 2018 - 11:40 WIB

Sabtu, 15 September 2018 - 11:40 WIB

11 Views

Jenewa, MINA – Lembaga Penyiaran Uni Eropa (EBU) menolak permintaan Israel untuk menggelar Kontes Lagu Eurovision 2019 tahun depan di Al-Quds dan lebih memilih di ibukota Tel Aviv, setelah kritik dan ketakutan terhadap boikot dari seluruh dunia.

Pengawas Eksekutif EBU untuk Kontes Lagu Eurovision, Jon Ola Sand mengatakan dalam sebuah pernyataan, Tel Aviv terpilih menjadi tempat penyelenggaraan kontes, dengan dalih karena lebih kreatif dan menarik.

Sand menekankan “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua kota Israel yang menawar diri untuk menjadi tuan rumah namun pada akhirnya kami memutuskan bahwa Tel Aviv menjadi pilihan terbaik,” demikian Ma’an News melaporkan yang dikutip MINA, Sabtu (15/9).

Dalam Kontes Lagu Eurovision, negara pemenang akan menjadi tuan rumah untuk kontes tahun selanjutnya. Penyanyi asal Israel Netta Barzilai menjadi pemenang Kontes Lagu Eurovision 2018 bulai Mei lalu, sehingga di tahun 2019 kontes tahunan tersebut diadakan di negaranya.

Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung

Israel menanggapi dengan cepat kemenangan Barzilai dengan menyatakan, kontes lagu tahun 2019 akan diadakan di Al-Quds. Hal ini benar-benar memicu ketegangan dan kritik di seluruh dunia, karena sejatinya tanah Al-Quds adalah milik Palestina yang diduduki Israel dan coba diclaim oleh Israel sebagai miliknya.

Pekan lalu, lebih dari 140 seniman dari seluruh dunia, termasuk enam seniman Israel, menandatangani surat yang menyerukan boikot Kontes Lagu Eurovision 2019 jika digelar di Israel. Alasannya adalah  karena masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel terhadap  Palestina yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun.

Surat itu juga mendukung seruan dari artis Palestina untuk memboikot Eurovision di Israel sampai Palestina dapat menikmati kebebasan, keadilan dan hak yang sama, sehingga seharusnya tidak ada bisnis seperti biasa dengan negara yang menolak hak-hak dasar manusia.

Surat itu menuntut agar kontes tidak hanya dibatalkan di Al-Quds, tetapi dibatalkan sepenuhnya jika diselenggarakan di Israel dan memindahkannya ke negara lain yang punya catatan hak asasi manusia lebih baik.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Kegiatan pertunjukan di Israel masih tetap sangat mungkin menjadi masalah karena banyaknya yang mengkritik tindakan kejam militer Israel terhadap Palestina yang terus berlangsung, itu lebih dari cukup untuk membenarkan boikot budaya. (T/SjP1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Kolom
Kolom
Palestina
Indonesia