Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekonom: Kerugian Akibat Ledakan Beirut Senilai Rp.217 T

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 6 Agustus 2020 - 06:46 WIB

Kamis, 6 Agustus 2020 - 06:46 WIB

15 Views

Beirut, MINA – Charbel Cordahi, seorang ekonom dan penasihat keuangan presiden, mengatakan kerugian akibat ledakan Lebanon bisa mencapai $ 15 miliar (Rp214 triliun).

Ia menambahkan, hingga 70 persen dari jalur perdagangan Lebanon melalui pelabuhan Beirut, katanya kepada Arab News, Rabu (5/8).

“Bandara dan pelabuhan lain di negara ini hanya dapat memfasilitasi 30-40 persen dari perdagangan,” lanjutnya.

Sementara membuka perbatasan dengan Suriah dapat memfasilitasi 20 persen lainnya, imbuhnya.

Baca Juga: Google Akui Kesalahan Data Nilai Tukar Rupiah ke Dolar AS

“Ini berarti bahwa setidaknya 5 miliar USD impor tidak akan sampai ke negara itu, dan ekspor 2 miliar USD lainnya akan bisa berjalan dalam delapan bulan mendatang. Ini merupakan kerugian sekitar $ 4 miliar USD , atau 15 persen dari produk domestik bruto,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa tanpa program bantuan internasional, “Lebanon tidak dapat menghadapi bencana ini.”

Ledakan itu menambah penderitaan berbulan-bulan bagi rakyat Lebanon, yang hampir setengahnya sekarang hidup di bawah garis kemiskinan.

Kemarahan publik kepada pemerintah dan kelas politik telah meningkat karena krisis ekonomi yang lebih luas diperburuk oleh dampak pandemi virus Corona.

Baca Juga: Google Eror? 1 Dolar AS Jadi Rp8.170,65

Prioritas utama Lebanon, menurut Cordahi, adalah memulihkan ketahanan pangan dan memastikan negara tidak kehabisan bahan pokok gandum setelah gudang biji-bijian ikut hancur terkena ledakan.

Problem lainnya, memastikan ratusan ribu penduduk yang kehilangan rumah tinggalnya, persediaan medis dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Truk Sengaja Tabrak Kerumunan saat Pesta Tahun Baru di AS, 10 Orang Tewas

Rekomendasi untuk Anda

Ekonomi