Beijing, MINA – Ekonomi Cina mengalami penurunan ekonomi drastis melebihi krisis ekonomi global, angka yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Senin (16/3).
Analis keuangan mengatakan, dampak ekonomi pandemi ini memangkas pertumbuhan ekonomi Cina menjadi setengahnya selama kuartal pertama. The Guardian melaporkan.
Hal ini misalnya ditunjukkan dengan produksi pabrik di dalam negara yang turun pada laju tercepat dalam tiga dekade. Ekspor industri turun 13,5% pada Januari-Februari, dibandingkan dengan 2019.
Lainya, investasi aset turun 24,5%, investasi sektor swasta turun 26,4%, dan penjualan ritel menyusut 20,5%.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Berdasarkan data, goncangan aktivitas ekonomi Cina dampak epidemi virus korona lebih besar daripada krisis keuangan global,” kata Zhang Yi, kepala ekonom di Zhonghai Shengrong Capital Management.
“Kebijakan pemerintah perlu difokuskan pada pencegahan kebangkrutan dan pengangguran skala besar,” lanjutnya.
Pada hari Senin (16/3) pemerintah menyuntikkan dana sebesar $ 14,3 miliar (lebih dari Rp216 trilun) ke dalam sistem keuangan dengan tawaran pinjaman jangka menengah satu tahun. Bank Sentral juga mengatakan sedang memotong jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan.
Tingkat pengangguran Cina naik menjadi 6,2% pada Februari, dibandingkan dengan 5,2% pada Desember dan tertinggi sejak catatan resmi diterbitkan.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Ekspor impor Cina pun menjadi tertunda dengan hampir 50 negara di seluruh dunia telah menetapkan peringatan perjalanan dan pembatasan ke dan dari Cina sejak awal wabah.
Menurut pengamat ekonomi, tren penurunan ekonomi masih akan terus menurun seiring penanganan virus corona. Mengingat jumlah kasus di luar Cina menyusul masih ada, dan ada kekhawatiran gelombang kedua akan menyusul dibawa oleh pengunjung dari barat ke Cina.
Pada Ahad malam (15/3), Beijing mengumumkan, siapa pun yang tiba di kota itu dengan penerbangan internasional akan dikirim ke fasilitas karantina, dan diharuskan membayar sendiri biayanya. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon