Buenos Aires, MINA – Ekspor Indonesia ke Argentina tercatat mengalami kenaikan sebesar 10,19% pada triwulan kedua tahun 2017, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year), yakni dari US$ 49.868.964 di tahun 2016 menjadi US$ 54.949.039 atau sekitar Rp. 600 milyar.
Kenaikan tersebut didukung dengan peningkatan ekspor untuk komoditas alas kaki, karet alam, produk elektronika, suku cadang kendaraan bermotor, dan minyak inti sawit. Demikian keterangan pers Kemlu RI melaporkan, Rabu (16/8).
Untuk komoditi alas kaki, merek-merek ternama seperti Nike, Adidas, dan Puma masih menjadi importir terbesar dengan pangsa 82,32% dari keseluruhan impor yang masing-masing bernilai US$ 8,92 juta, US$ 7,76 juta dan US$ 1,20 juta.
Nilai ekspor keseluruhan dari komoditi ini baik per triwulan maupun semester meningkat dengan kisaran 23% dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Sebaliknya, untuk nilai ekspor Argentina ke Indonesia pada semester pertama 2017 turun sebesar 24,94% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Komoditi utama terbesar yang diekspor ke Indonesia adalah tepung kedelai untuk pakan ternak (HS 230400) dengan pangsa sebesar 89,03% dari total impor, diikuti oleh gandum dan meslin (HS 100199), kapas (HS 520100), jagung (HS 100590), whey (040410) dan udang windu (HS 030617). Indonesia juga mengimpor jeruk citrus, pir, obat-obatan, madu, dan kulit (grain split).
Neraca perdagangan bilateral dengan Argentina pada semester pertama 2017 ini masih tercatat defisit bagi Indonesia dengan nilai sebesar US$ 499.807.346, namun dengan trend menurun hingga 29,20%.
Selama semester pertama 2017, KBRI di Argentina juga telah menemui berbagai perusahaan untuk mengidentifikasi peluang peningkatan ekspor produk Indonesia, serta menerima berbagai inquiries terkait peluang bisnis untuk menghubungkan mitra yang sesuai dengan permintaan para pelaku usaha baik dari Indonesia maupun dari negara-negara akreditasi.(R/R04/P2)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj Islami News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon