Yerusalem, MINA – Tersangka ekstremis sayap kanan Yahudi menyerang sebuah masjid Palestina di lingkungan Beit Safafa di Yerusalem Timur yang diduduki sebelum fajar pada Jumat (24/1).
Menurut warga setempat, Al-Badriya adalah salah satu masjid tertua di desa itu.
Beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan serangan pemukim Yahudi, terutama serangan pembakaran, terhadap masjid-masjid di Tepi Barat, Yerusalem dan wilayah Palestina yang diduduki sejak 1948.
Kebakaran yang terjadi di dalam masjid dengan cepat dapat dikendalikan oleh layanan darurat. Kebakaran itu menyebabkan kerusakan tetapi tidak ada korban, Haaretz melaporkan.
Baca Juga: Militer Israel Panggil 60.000 Prajurit Cadangan untuk Perluas Serangan di Gaza
Selain itu, ditemukan grafiti di dinding masjid yang mengacu pada pos permukiman ilegal Kumi Ori. “Hancurkan untuk orang Yahudi?” Bacalah grafiti, “Hancurkan musuh!”.
Awal bulan ini, pasukan pendudukan Israel menghancurkan dua bangunan di Bukit Kumi Ori, setelah Mahkamah Agung menolak petisi menentang pembongkaran pos.
Selama pembongkaran, seorang pemukim ditangkap karena menyerang pasukan Israel.
Laporan Israel mencatat, pemukim di pos terdepan telah terlibat dalam beberapa pertikaian kekerasan dengan pasukan Israel, termasuk melempar batu dan juga melakukan sejumlah kejahatan rasial di desa-desa Palestina di sepanjang Tepi Barat.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam Rilis Video Sandera Israel Maxim Herkin
Pos permukiman terletak dekat dengan Yitzhar, basis ekstremisme sayap kanan yang terkenal kejam.
Ada lebih dari seratus pos-pos di seluruh Tepi Barat yang diduduki “ilegal”, di bawah hukum Israel, meski semua permukiman Israel sendiri baik resmi atau tidak, ilegal menurut hukum internasional.
Sementara itu, pasukan Israel juga menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa Jumat pagi, berusaha untuk “membersihkan halamannya” setelah shalat subuh dan menangkap setidaknya 13 orang. (T/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Benny Gantz Tuduh Iran Bertanggung Jawab atas Serangan Rudal ke Israel