Elemen Anti-Iran Mengganggu Pegulat Iran di Piala Dunia AS

Ilustrasi: Kamran Ghasempour, pegulat Iran di kelas berat 92 kilogram, dalam kompetisi gulat di Beograd, Serbia. (Press TV)

Iowa, MINA – Setelah gagal mematahkan semangat tim sepak bola nasional Iran di Piala Dunia Qatar, unsur-unsur kini menyelinap ke Piala Dunia Gulat 2022 yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat. Mereka melontarkan cercaan dan hinaan kepada anggota tim gulat nasional Iran.

Para pegulat gaya bebas putra Iran pada Sabtu (10/12) menyaksikan suasana yang sangat provokatif di tempat turnamen gulat di Negara Bagian Iowa, AS bagian barat tengah.

Para perusuh yang menyamar menjadi fans terus meneriakkan kata-kata kotor dan menghina untuk menurunkan moral para atlet Iran, Press TV melaporkan.

Tindakan tidak etis itu tidak hanya terbatas pada periode kompetisi, tetapi juga pada sesi wawancara pasca-kompetisi.

Kamran Ghasempour, pegulat Iran di kelas berat 92 kilogram, dicecar oleh media kontra Iran yang disponsori asing dengan pertanyaan politik, sementara Federasi Gulat Dunia telah melarang pertanyaan bersifat politik dalam konferensi pers.

“Masalah seperti itu muncul di setiap negara dan sejumlah masalah juga muncul di negara saya,” kata Ghasempour kepada salah satu wartawan, merujuk pada kerusuhan yang terjadi di Iran setelah kematian seorang wanita muda di kantor polisi di Teheran.

“Tugas kita para atlet adalah berolahraga. Kami di sini untuk mewakili rakyat Iran, dan untuk ini, kami datang ke sini untuk membuat orang bahagia untuk sementara waktu,” tambahnya. “Mudah-mudahan, masalah ini akan segera diselesaikan dan orang-orang yang kita cintai serta masyarakat Iran akan berdamai.”

Dalam perilaku tidak sportif lainnya, pelatih gulat Iran Pejman Dorostkar diinterogasi dan diganggu oleh elemen anti-Iran di hotel tempat tim nasional menginap.

Perlu dicatat bahwa Amerika Serikat telah menolak visa tujuh pegulat gaya bebas Iran untuk ambil bagian dalam Piala Dunia di Iowa. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.