Tel Aviv, MINA – Menteri Intelijen Israel Eli Cohen mengatakan, delegasi Sudan akan mengunjungi Tel Aviv segera, kemudian disusul delegasi Israel akan menuju ke Khartoum.
Dalam wawancara yang diterbitkan hari ini, Ahad (25/10) oleh surat kabar Al-Sudani, dikutip dari Shehab News Agency, Cohen menekankan, Israel akan bekerja sama dengan Sudan di beberapa bidang. Dia mengharapkan terjalinnya kerja sama keamanan antara kedua negara, seperti pertukaran barang dan investasi.
Jumat lalu, Sudan dan Israel mengumumkan normalisasi hubungan dalam perjanjian yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS), menjadikan Sudan negara Arab ketiga yang menjalin hubungan dengan pendudukan dalam waktu dua bulan setelah UEA dan Bahrain.
Sejak 1993, Amerika Serikat telah memasukkan Sudan dalam “Daftar Hitam Negara Terorisme” karena menampung mendiang pemimpin organisasi “Al Qaeda”, Osama bin Laden.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Setelah normalisasi, blok politik terkemuka dalam kekuatan Deklarasi Kebebasan dan Perubahan di Sudan mengkonfirmasi penolakannya terhadap normalisasi antara negaranya dan negara pendudukan Israel.
“Mengumumkan pembentukan front perlawanan untuk menghentikan kesepakatan antara kedua belah pihak,” demikian keterangan laporan itu.
Sementara, Aliansi Sudan menekankan bahwa rakyatnya akan mematuhi posisi historis Palestina, dan akan bekerja melalui front yang luas untuk menolak normalisasi dan mendukung rakyat Palestina untuk mendapatkan hak penuh mereka yang sah.
Koalisi tersebut menilai, otoritas transisi bermaksud untuk melanggar dokumen konstitusional dan melanjutkan ke arah normalisasi dengan entitas Zionis, dan melanggar prinsip-prinsip Sudan dari daftar pendukung hak-hak Palestina. (T/R12/RI-1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza