Kuwait City, MINA – Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al Sabah mengungkapkan bahwa struktur Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mungkin harus berubah dalam waktu dekat untuk menghadapi tantangan yang akan datang.
Sheikh Sabah membuat ucapan tersebut pada pertemuan puncak KTT GCC di Kuwait City berakhir dengan tiba-tiba pada Selasa, bukan Rabu (6/12).
Semua delegasi meninggalkan Kuwait setelah sebuah sidang tertutup.
“Kami mungkin mengubah sistem GCC agar memiliki mekanisme untuk menghadapi tantangan dengan lebih baik,” kata Sheikh Sabah, mengacu pada krisis GCC yang dimulai pada 5 Juni.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Pada hari itu, ketiga anggota GCC, yaitu Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan dengan Qatar setelah menuduhnya mendukung “terorisme”, tapi Qatar membantah keras tudingan tersebut.
Sheikh Sabah juga mengisyaratkan kemungkinan untuk membentuk sebuah satuan tugas untuk menangani perpecahan GCC di masa depan.
Pengamat politik senior Al Jazeera Marwan Bishara mengatakan bahwa tidak ada kemajuan besar dalam menjembatani kesenjangan antara Qatar dengan anggota lainnya, yaitu Arab Saudi, UEA dan Bahrain. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi