Jakarta, MINA – Raksasa teknologi Apple membuat pembaruan bagi pengguna produknya. Ketika pengguna iPhone mengetik kata “Jerusalem” akan muncul gambar bendera Palestina sebagai emoji yang disarankan.
Pembaruan ini memicu gelombang kritik sekaligus dukungan di media sosial. Beberapa pengguna iPhone mencatat emoji tersebut setelah pembaruan perangkat lunak, yang diklaim perusahaan sebagai akibat dari bug dan akan diubah pada pembaruan berikutnya, melansir Middle East Eye, Jumat (12/4).
Presenter televisi Inggris, Rachel Riley pada Selasa lalu menuduh raksasa teknologi Apple melakukan tindakan antisemitisme. Dia mencatat bahwa mengetik ibu kota lain ke iPhone-nya tidak menyebabkan bendera negara mereka terpampang.
“Menunjukkan standar ganda terhadap Israel adalah bentuk antisemitisme, yang merupakan bentuk rasisme terhadap orang Yahudi,” katanya dalam postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Baca Juga: Demonstrasi di Seluruh Dunia Tuntut Hentikan Perang di Gaza dan Lebanon
Middle East Eye menemukan bahwa bendera Palestina direkomendasikan bagi pengguna iPhone yang mengetik “Jerusalem” dalam ejaan kamus bahasa Inggris, sementara bendera tidak direkomendasikan jika ibu kota lain diketik – termasuk Tel Aviv, yang diterima secara luas oleh komunitas internasional sebagai ibu kota Israel secara de facto.
Sementara itu, beberapa pengguna pro-Palestina memuji pembaruan Apple dan emoji yang berbunyi, “Tidak dapat menghentikan kebenaran” dan “Luar Biasa” – ada pula yang memuji Apple sebagai “berbasis.”
Berbasis adalah istilah populer yang digunakan pada X untuk menyatakan persetujuan dan rasa hormat.
Beberapa pengguna juga berpendapat bahwa emoji tersebut merupakan gerakan yang disengaja oleh seorang programmer.
Baca Juga: Solidaritas untuk Gaza Dominasi Festival Palestina di London
Berbicara kepada The Sun, Eylon Levy, mantan juru bicara pemerintah Israel, menegaskan bahwa kesalahan tersebut adalah “bagian dari gelombang permusuhan global yang kita lihat terhadap Israel.”
“Jelas kesalahan aneh yang saya hanya bisa kaitkan dengan kesalahan manusia di Apple,” katanya.
Namun, Apple telah mengatakan kepada beberapa media bahwa tampilan emoji bendera Palestina adalah bug dan akan diubah pada pembaruan perangkat lunak berikutnya.
Status Yerusalem memang telah lama menjadi perdebatan. Pada tahun 1967, Israel menduduki dan mencaplok bagian timur kota tersebut – yang diakui oleh Palestina sebagai ibu kota negara masa depan – dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional atau hukum internasional.
Baca Juga: Dua Paramedis Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan
Namun Israel mengklaim seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kotanya yang “abadi dan bersatu”, itulah sebabnya pembaruan ini menyebabkan kemarahan di kalangan komentator pro-Israel. (T/Ai/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Sampaikan Komitmen Indonesia pada Sesi Dialog APEC di Peru