Roma, MINA – Empat anggota Parlemen Italia akan ambil bagian dalam Armada Sumud Global yang akan segera menuju Jalur Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, media Italia melaporkan pada Rabu (3/9), Anadolu melaporkan.
Delegasi tersebut termasuk anggota Parlemen Eropa Benedetta Scuderi dan Annalisa Corrado, serta anggota parlemen Partai Demokrat (PD) Arturo Scotto dan Senator Gerakan Bintang Lima (M5S) Marco Croatti, menurut kantor berita ANSA.
“Mereka memutuskan untuk mempertaruhkan nyawa mereka. Bayangkan betapa pentingnya hal ini,” kata Maria Elena Delia, juru bicara delegasi Italia dari Gerakan Global untuk Gaza, dalam sebuah konferensi Senat.
Pimpinan kelompok M5S di Parlemen mengatakan, mereka mengajukan pertanyaan parlemen kepada Perdana Menteri Giorgia Meloni dan Menteri Luar Negeri Antonio Tajani, menanyakan langkah apa yang akan diambil pemerintah untuk melindungi peserta armada.
Baca Juga: PM Spanyol: Eropa Gagal Hentikan Genosida Israel di Gaza
Mantan Perdana Menteri dan pemimpin M5S Giuseppe Conte juga mendesak pemerintah Meloni untuk memberikan perlindungan diplomatik kepada para peserta, dan mencatat bahwa Spanyol telah melakukannya.
Pemimpin PD Elly Schlein menyatakan dukungan penuhnya terhadap misi tersebut, yang menurutnya bertujuan untuk mematahkan blokade bantuan ke Gaza.
“Armada Sumud Global melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah Italia dan Eropa tetapi tidak dilakukan,” kata Schlein.
Armada Global Sumud, yang membawa aktivis dan bantuan kemanusiaan ke Gaza, meninggalkan pelabuhan Barcelona pada Senin malam (1/9) setelah tertunda karena cuaca buruk.
Baca Juga: Ratusan Anggota Parlemen Dunia Serukan Akses Kemanusiaan ke Gaza dan Perlindungan Armada Sumud
Penyelenggara mengatakan armada akan bergabung dengan lebih banyak kapal yang berangkat dari Italia dan Tunisia, sehingga jumlah totalnya menjadi lebih dari 500 orang dan sekitar 60 kapal. Diharapkan dapat mencapai Gaza pada pertengahan September. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mantan PM Skotlandia Kirim Pesan ke Netanyahu: Setiap Diktator akan Diminta Pertanggungjawaban