Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat Jalan di Desa Gedongan Diberi Nama Al-Fatah

habibi - Sabtu, 17 Juni 2017 - 15:40 WIB

Sabtu, 17 Juni 2017 - 15:40 WIB

501 Views ㅤ

Kepala Dusun (Kadus) Pepe, Samanto (tengah) saat penyerahan simbolis plang nama jalan.

Kepala Dusun (Kadus) Pepe, Samanto (tengah) saat penyerahan simbolis plang nama jalan.

 

Colomadu, Karanganyar, 22 Ramadhan 1438/17 Juni 2017 (MINA) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi-Bogor melaksanakan program “Plangisasi” yakni pemasangan 22 plang nama jalan di Dusun Pepe, Desa Gedongan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar pada Jumat (16/06).

Sebagai penghargaan pada Al-Fatah maka empat dari 22 nama jalan diberi nama Al-Fatah yakni Al-Fatah 1, 2, 3 dan 4.

Acara ditandai dengan penyerahan simbolis plang nama Jalan Al-Fatah oleh Ketua Tim KKN, Panji Ahmad kepada Kepala Dusun (Kadus) Pepe, Sumanto.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Kadus mengatakan sangat berterimakasih atas adanya program “plangisasi” yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN STAI Al-Fatah Cileungsi-Bogor ini, sebab, sebelumnya di dusun belum ada nama jalan, dan plang penunjuk jalan. Maka dari itu, program ini dinilai sangat membantu masyarakat.

“Selama ini di Dusun Pepe belum ada nama-nama jalan, dan plang penunjuk jalan. Saya sebagai Kadus mengucapkan terimakasih ada bantuan plang jalan, terimakasih, kami ucapkan kepada mahasiswa dari STAI Al-Fatah Bogor, biar nanti kampung sini agar semakin lebih baik dan lebih maju,” kata Kadus Sumanto.

Ia juga berharap, setelah adanya program “plangisasi” ini ada lagi program-program selanjutnya dari Mahasiswa KKN STAI Al-Fatah tahun depan juga dari Universitas lain datang di Desa Gedongan terutama di Dusun Pepe, Kepala Dusun sendiri mengaku akan siap menerima Mahasiswa KKN yang mengabdi di Dusunnya.

Kadus Sumanto menambahkan, program lainnya misalnya seperti pembuatan petunjuk nama perangkat dusun atau desa, atau bisa juga melakukan program pembenahan rumah tidak layak. Saat ini di Dusun Pepe sendiri, ia mengaku sangat kekurangan pengajar Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) atau mengaji di Mushola-Mushola Desa, untuk itu ia juga berharap nantinya ada mahasiswa KKN yang juga mengajar ngaji di Dusun.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

“Yang utama itu sekarang ini adalah bantuan pengajar untuk anak TPA, karena saya melihat pengajarnya maih kurang karena kakak-kakaknya yang sudah bisa atau mahir biasanya pergi keluar kota, atau sibuk bekerja tidak sempat untuk mengajar ngaji adik-adiknya,” katanya.

Sementara itu, Ketua KKN Mahasiswa STAI Al-Fatah Cileungsi-Bogor Tim Solo 2017, Panji Ahmad mengatakan bahwa pemasangan plang nama jalan di Dusun Pepe ini merupakan program fisik yang bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarkat sekitar, masyarakat pendatang, juga masyarakat pengunjung yang datang ke Dusun Pepe. Karena pihaknya merasa warga yang baru datang ke Dusun pasti akan kebingungan karena tidak adanya nama jalan, juga plang petunjuk jalan.

“Disini (Dusun Pepe) belum ada nama dan petunjuk jalan, jadi kami mengusulkan ke bapak Kepala Dusun untuk membuat dan mendapat apresiasi dan disetujui. Total ada 22 plang dengan 6 nama, yaitu Jl. Gatot Kaca 1 sampai 4 dan Jl. Al Fatah 1 sampai 4 yang terletak di jalan utama, kemudian di gang-gang dusun kami mengambil nama jalan dari perwayangan Punakawan yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong,” ujar Panji.

Ia menambahkan, selain program fisik “plangisasi” Mahasiswa KKN STAI Al-Fatah Cileungsi-Bogor ini juga menjalankan program KKN lainnya yakni mengajari anak-anak Taman Pedidikan Al-Quran (TPA) mengaji di dua tempat, yakni di Masjid Al-Magfiroh, dan Mushola Istiqomah, selain itu juga melakukan ceramah-ceramah dan Imam Solat di Masjid-Masjid.

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

“Kita juga membantu membina TPA di dua masjid, kemudian kita juga membantu mendistribusikan beras, dan kultum juga Imam solat di Masjid. Kita juga akan menyelenggaraan  pelatihan jurnalistik  bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dengan tema ‘Menjadi Reporter Cilik’, dan Pelatihan Jurnalistik bagi Masyarakat Dusun Pepe,” kata Panji.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah sendiri terbagi menjadi 3 kelompok, yakni tim pertama melakukan pengabdian masyarkat di daerah Garut, dan tim ke-2 berada di Sukabumi, dan tim 3 ada di Solo, tepatnya di Dusun Pepe, Desa Gedogan, Kec. Colomadu, Kab. Karanganyar ini dengan beranggotakan 5 orang, yakni Panji Ahmad, Miyanto, Ary Yulison, Iman Syamsudin, dan Royhanul Iman. Dari 3 tim KKN ini semuanya merupakan Mahasiswa Komunikai dan Penyiaran Islam (KPI).

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah merupakan perguruan tinggi yang beralamat di Jl. Pesantren Al-Fatah No.1, Pasir Angin, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. STAI Al-Fatah hadir sebagai alternatif mempromosikan pendidikan sesuai dengan ajaran Islam dan melibatkan mahasiswa dalam berbagai aksi kemanusiaan baik level Nasional dan Internasional. Banyak lulusan STAI Al-Fatah yang kini bekerja di berbagai media massa, banyak juga yang berprofesi sebagai pengajar. Lulusan STAI AL-Fatah juga bisa melanjutkan kuliah di luar negeri di perguruan tinggi yang sudah melajukan kerjasama. (L/R08/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
MINA Millenia
Indonesia