Jenewa, MINA – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) telah mengeluarkan permohonan dana mendesak dan bantuan internasional untuk Afghanistan.
Dilansir dari Ariana News pada Jumat (8/8), negara yang kini dipimpin oleh pemerintahan Taliban tersebut sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang kian meluas sehubungan pulangnya lebih dari 4 juta warganya ke Tanah Air.
Sejak September 2023, lebih dari 4 juta warga Afghanistan telah kembali dari negara tetangga Iran dan Pakistan, termasuk lebih dari 1,5 juta dalam delapan bulan pertama tahun 2025 saja. Tren ini diperkirakan akan berlanjut, dengan tambahan 1 juta warga Afghanistan yang kemungkinan akan kembali dari Pakistan.
Pemerintah Islamabad telah memutuskan tidak memperpanjang masa tinggal warga negara Afghanistan, termasuk bagi mereka yang memiliki dokumen resmi seperti kartu Bukti Registrasi (PoR).
Baca Juga: Ratusan Muslim Rohingya Terdampar di Pulau Perbatasan setelah Diusir Tentara Arakan
IOM memperingatkan bahwa besarnya skala kepulangan memberikan tekanan yang sangat besar pada infrastruktur perbatasan dan masyarakat yang sudah berjuang dengan sumber daya yang terbatas. Tanpa pendanaan segera, sistem pendukung yang ada berisiko runtuh, membahayakan jutaan nyawa.
“Saya berbicara dengan keluarga-keluarga yang tiba di perbatasan Iran yang benar-benar kelelahan, banyak di antaranya memiliki anak kecil dan tidak punya tujuan,” kata Mohammed Abdiker, Kepala Staf IOM, yang sedang mengunjungi Afghanistan pekan ini.
“Sebagai pimpinan Konsorsium Perbatasan, IOM melakukan segala yang dapat dilakukan, tetapi saat ini kami hanya dapat membantu satu dari sepuluh orang yang membutuhkan bantuan. Situasi ini tidak seharusnya dihadapi siapa pun. Afghanistan tidak boleh dilupakan,” katanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jejak Islam di Jepang, “Muslim Hibrid” yang Terus Bertumbuh