Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Enam Bulan Kematian Shireen Abu Akleh, Pembunuhnya Nikmati Impunitas

Rudi Hendrik - Sabtu, 12 November 2022 - 19:56 WIB

Sabtu, 12 November 2022 - 19:56 WIB

2 Views

Doha, MINA – Wartawan, aktivis, dan keluarga jurnalis yang terbunuh Shireen Abu Akleh, telah memperingati enam bulan sejak reporter Al-Jazeera tersebut dibunuh oleh pasukan Israel.

“Enam bulan lalu, #ShireenAbuAkleh terbunuh di #Palestina. Enam bulan investigasi yang menunjukkan jurnalis #AlJazeera sengaja menjadi sasaran tentara Israel. Enam bulan impunitas atas kejahatan itu,” kicau Reporters Without Borders (RSF) pada Jumat (11/11), The New Arab melaporkan.

“RSF menegaskan kembali komitmen penuhnya untuk mencapai keadilan bagi Shireen,” tambah tweet itu.

Sebagai penghormatan kepada reporter veterannya, Al-Jazeera menerbitkan sebuah artikel yang menceritakan kembalinya Abu Akleh ke universitas pada tahun 2020, di mana ia menjalin ikatan erat dengan keluarga Palestina Tepi Barat untuk proyek terakhirnya.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Untuk diploma media digital di Universitas Birzeit, Abu Akleh meliput kisah Fayez Kawamleh, seorang pria Palestina yang telah ditolak kartu identitasnya oleh otoritas Israel selama 22 tahun.

Itu mencegah warga Palestina kelahiran UEA tersebut dari bekerja, bepergian, dan menikah selama beberapa dekade.

“Shireen tidak mendekati kami seolah-olah kami adalah subjek untuk kasus yang dia tangani,” kata Kawamleh kepada Al Jazeera. “Dia sangat tertarik dengan kehidupan kami, situasi kami. Dia berbicara kepada saya, saudara-saudara saya, ibu dan ayah saya.”

Enam bulan setelah pembunuhan Abu Akleh, tidak ada orang yang bertanggung jawab atas pembunuhannya, meskipun Israel mengakui pada bulan September bahwa salah satu tentaranya kemungkinan telah menembak jurnalis tersebut.

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

“Mereka tidak sepenuhnya mengakui bahwa itu adalah prajurit mereka. Mereka bahkan tidak memberi kami nama prajurit itu,” kata Lina Abu Akleh, keponakan Shireen. “Mereka bahkan tidak mau membuka penyelidikan kriminal.” (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

Rekomendasi untuk Anda