Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ENAM KEISTIMEWAAN BAHASA ARAB

Nur Hadis - Senin, 14 September 2015 - 14:31 WIB

Senin, 14 September 2015 - 14:31 WIB

1009 Views

Ahmad Sayyid Rodhi Aktifis Pendidikan dari Yayasan Ebdaa Mesir saat memberikan tausiyahnya dihadapan ratusan jama'ah tabligh Akbar yang diadakan Jama'ah Muslimin (Hizbullah) WIlayah Lampung di Masjid Taqwa Ponpes Al-Fatah Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Ahad, (13/9). Photo : Hadis/MINA
Ahmad Sayyid Rodhi Aktifis Pendidikan dari Yayasan Ebdaa Mesir  saat memberikan tausiyahnya dihadapan ratusan jama'ah tabligh Akbar yang diadakan Jama'ah Muslimin (Hizbullah) WIlayah Lampung di Masjid Taqwa  Ponpes Al-Fatah Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Ahad, (13/9). Photo : Hadis/MINA

Ahmad Sayyid Rodhi Aktifis Pendidikan dari Yayasan Ebdaa Mesir saat memberikan tausiyahnya dihadapan ratusan peserta jama’ah Tabligh Akbar yang diadakan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid Taqwa Ponpes Al-Fatah Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Ahad, (13/9). Photo : Hadis/MINA

Lampung Selatan, 1 Dzulhijjah 1436/14 September 2015 (MINA) – Ahmad Sayyid Rodhi aktifis pendidikan dari Yayasan Ebdaa Mesir mengajak  umat Islam untuk senang belajar Bahasa Arab.

Hal ini disampaikan Ahmad dihadapan ratusan jama’ah Tabligh Akbar yang digagas Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid Taqwa Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al Fatah Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Ahad, (13/9).

“Betapa pentingnya mempelajari Bahasa Arab bagi orang mukmin, tidak di ragukan lagi bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang wajib dipelajari bagi setiap Muslim, bahasa terindah sebagaimana firman Allah yang artinya, “Sesungguhnya kami menurunkan Al Quran dengan Bahasa Arab, agar kamu dapat memahaminya,” ujarnya mengutip Qs. Yusuf ayat 2.

Lebih lanjut ia memaparkan enam poin penting mempelajari Bahasa Arab antara  lain; pertama,  tidak ada dalam  suatu tempat pun di dunia ini kecuali terdapat Bahasa Arab.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

“Tidak ada bahasa yang mampu untuk menyampaikan wahyu kecuali Bahasa Arab, karenanya Allah menurunkan bilisanin arabiyin mubin dengan Bahasa Arab yang sangat jelas,” tegasnya.

Contoh untuk kata singa dalam Bahasa Arab mempunyai beberapa nama dan setiap nama memiliki makna.

“Dalam bahasa Arab, Al-asad adalah kata umum untuk mengartikan singa, namun bisa disebut ustaamah apabila si singa sedang tenang tetapi ia berhati-hati atau berwaspada. Apabila singa dalam masa penyerangan maka orang Arab menyebutnya  ghodhonfaar, ini bukti keistimewaan bahasa Arab,” paparnya.

Kedua, Bahasa Arab adalah kunci atau pembuka bagi seorang Muslim untuk memahami Al Quran dan As Sunnah, karenanya tidak mungkin seseorang memahami atau pemahamanya akan benar kecuali bila ia paham Bahasa Arab.

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

“Belajarlah Bahasa Arab karena sesungguhnya Bahsa Arab adalah sebagian dari agamamu,” ujarnya mengutip Atsar Umar.

Kemudian keistimewaan yang ketiga, dengan Bahasa Arab maka kita bisa menegakkan hujjah kepada manusia. Kelak Nabi Muhammad beserta umatnya akan bersaksi dihadapan Allah untuk membela Nabi-Nabi terdahulu.

Keempat, Bahasa Arab adalah sumber kekuatan bagi umat Islam karena Bahasa Arab adalah bahasa Al Quran dan hadis, dan ia adalah tanda atau identitas  dari umat Islam.

“Karena itu sudah sepantasnya kita sebagai umat Islam bisa berbahasa Arab dan memiliki keinginan tinggi dalam mempelajarinya,” ujar aktifis yang masih aktif kuliah di Jurusan Kimia Universitas Elminia Mesir ini.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Kelima, tidak ada jalan untuk menyatukan umat Islam kecuali apabila orang-orang a’jam (bukan Arab) juga orang orang Arab belajar Bahsa Arab, dan umat Islam tidak akan bersatu kecuali kembali kepada Al Quran dan Sunah yang menggunakan Bahasa Arab.

“Kita tidak mungkin bersatu kecuali dengan Al Quran dan Sunnah. Juga tidak mungkin bisa memahaminya kecuali dengan Bahasa Arab.

Keenam, orang-orang selain orang Arab lebih berpegang teguh kepada Al Quran dan Sunnah. “Dalam waktu sebentar saya telah menyaksikan kalian di Muhajirun ini telah mencintai Al Quran , syi’ar-syi’ar Islam dan Sunnah, kalian lebih berakhlakul karimah dari pada orang-orang Arab dan saya juga menyaksikan dalam diri kalian tidak ada kekurangan kecuali satu yaitu belum menguasai Bahasa Arab,” ujarnya.

“Saya mengatakan seperti ini karena sejarah membuktikan, sebab Sunnah Nabi yang telah sampai kepada kita ada enam (6) kitab. Yaitu Bukhori, Muslim, Tirmidzi, Abu daud, Nasa’i, dan Ibnu Majah mereka bukan orang arab tetapi belajar Bahasa Arab sehingga mereka bisa mengkhidmatkan diri dan waktunya untuk agama,” tambahnya.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Dia berharap dari Indonesia khususnya warga Muhajirun ini dapat berbahasa Arab, sehingga dari dusun ini akan muncul imam-imam seperti Imam Bukhori, Muslim dan lainnya. (L/eth/sfh/K08/R02).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Rekomendasi untuk Anda