Newcastle, MINA – Akademi Bahr, sebuah pusat pendidikan Islam di Newcastle, Inggris, telah dirusak untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan.
Kitab Al-Qur’an dihancurkan dan bangunannya rusak parah saat terjadi pembobolan dan vandalis sekitar pukul 21:00 GMT Senin (25/3).
Polisi mengatakan, serangan itu diperlakukan sebagai kejahatan rasial. Enam remaja, berusia antara 14 dan 18, telah ditangkap atas serangan terbaru itu. Petugas dipanggil ke sekolah di Benwell Lane oleh seorang tetangga yang memperhatikan aktivitas mencurigakan, demikian dilansir dari BBC.
Cairan yang mudah terbakar dituangkan ke lantai dan jendela dipecahkan. Hal itu merupakan ‘Perilaku yang sama sekali tidak dapat diterima’. Pada bulan Januari, grafiti rasis juga ditulis dan digambarkan di dinding.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Seorang juru bicara Kepolisian Northumbria mengatakan, ini adalah insiden yang sangat menyedihkan bagi anggota Akademi Bahr, terutama karena ini adalah peristiwa kedua tahun ini yang terjadi di tempat itu.
“Meskipun tidak ada grafiti rasis yang sama seperti yang kita lihat di insiden pertama, kami memperlakukan ini sebagai kejahatan rasial. Kami sadar dampak insiden seperti ini dapat terjadi pada komunitas dan saya ingin menjelaskan bahwa perilaku seperti ini sepenuhnya tidak dapat diterima,” ujarnya.
“Perwira kita telah mengunjungi Akademi Bahr lagi hari ini dan bekerja dengan mereka untuk melakukan tindakan lebih lanjut dan mencoba mencegah hal seperti ini agar tidak terjadi kembali,” tambahnya.
Serangan pertama terjadi pada Januari, tidak ada yang ditangkap sehubungan dengan insiden pertama tersebut. (T/Ais/P1)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj News Agency (MINA)