Dhaka, MINA – Emirates Red Crescent Authority (ERC) berhasil mengumpulkan dana sebanyak lebih dari AS$ 18 juta (sekitar Rp256 miliar) dalam kampanye selama sepekan untuk mendukung para pengungsi Rohingya di pengungsian di Bangladesh.
Dhaka Tribune melaporkan, kampanye nasional pada pekan terakhir Mei itu mengumpulkan dana dari berbagai sumber, termasuk media sosial dan ribuan individu dan komunitas, menurut siaran pers Kedutaan Besar United Emirates Arab (UEA) di Dhaka, Senin (10/6).
ERC meluncurkan kampanye, didukung oleh semua pemimpin UEA, di bawah arahan Presiden Shaikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan.
“Di Bangladesh, terdapat lebih dari satu juta orang pengungsi Rohingya. Kita perlu membantu mereka semua, terutama perempuan dan anak-anak. Saat ini, pemerintah kami menganjurkan orang-orang UEA untuk berpartisipasi dalam membantu saudara-saudara Muslim Rohingya dengan memberikan sumbangan,” kata Duta Besar UEA untuk Bangladesh, Saed Mohammed AL Mheiri.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Sejak awal krisis Rohingya, UEA telah memperluas dukungannya pada bantuan darurat untuk makanan, tempat tinggal, kesehatan bagi perempuan dan anak-anak Rohingya di Bangladesh.
“Kami merasa bersyukur bahwa UEA adalah negara pertama yang memulai upaya kemanusiaan di Bangladesh untuk orang-orang Rohingya dan melakukan sejumlah proyek untuk kepentingan anak-anak dan perempuan bekerjasama dengan UNHCR,” kata Duta Besar UEA.
UEA juga menyediakan layanan kesehatan bagi orang-orang Rohingya di Bangladesh melalui Rumah Sakit Sukarelawan di Cox’s Bazar.
UEA menjadi negara Arab pertama yang menjalankan rumah sakit lapangan untuk Rohingya di pengungsian, kata rilis itu.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Sebuah rumah sakit lapangan Malaysia-Saudi-Emirati dengan UEA dengan peralatan modern juga didirikan di Cox’s Bazar pada awal 2018.
UEA juga meluncurkan proyek yang diawasi oleh ERC dan beberapa donor Emirat untuk menggali 100 sumur buat menyediakan air bersih di kamp Rohingya di Cox’s Bazar.
Selain itu, UEA menyumbang AS $ 2 juta untuk membantu mengatasi kekurangan gizi di kalangan anak muda Rohingya dan ibu mereka.
Kedubes UEA di Dhaka memantau dengan ketat semua kegiatan bantuan yang dioperasikan oleh berbagai organisasi UEA sejak awal krisis Rohingya, kata rilis itu. (T/RS2/P1).
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Mi’raj News Agency (MINA)