Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas perkembangan terakhir di Suriah dalam pembicaraan telepon, Selasa (29/5).
Menurut sumber kepresidenan. Erdogan dan Putin mengatakan pentingnya pencapaian yang diperoleh dalam perundingan di Astana untuk solusi politik di Suriah, dan menekankan bahwa pemerintah dan oposisi harus bertindak secara konstruktif dalam proses menuju perdamaian.
Kedua pemimpin juga menekankan,dijaminnya integritas teritorial Suriah, dan setuju Suriah tidak harus menjadi zona konflik antara Iran dan Israel. demikian Worldbulletin melaporkan dikutip MINA.
Erdogan mengatakan proses politik yang terkait dengan Suriah seharusnya tidak termasuk PYD / YPG atau kelompok di bawah kendali organisasi teroris.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Dalam pembicaraan teleon itu juga disinggung proyek-proyek strategis strategis kerjasama kedua negara seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu dan pipa gas alam TurkStream.
Bulan lalu, Erdogan dan Putin menghadiri upacara peletakan batu pertama Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu (PLTN) di Provinsi Mersin, selatan Turki.
PLTN Akkuyu, yang terdiri dari empat unit, masing-masing memiliki kapasitas 1.200 megawatt, akan dibangun oleh Badan Tenaga Nuklir Negara Rusia, Rosatom.
Proyek TurkStream adalah jalur pipa langsung dari Rusia ke Turki dengan 15,75 miliar meter kubik kapasitas gas yang disisihkan untuk penggunaan Turki sementara jalur kedua dengan kapasitas 15,75 miliar kubik meter yang sama direncanakan untuk kebutuhan Eropa.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Erdogan dan Putin juga menekankan pada penggunaan uang lokal untuk mengembangkan hubungan bilateral ekonomi. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant