Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada Ahad (24/3) menyuarakan kemungkinan untuk mengembalikan fungsi Hagia Sophia, yang telah dijadikan sebagai museum sejak 1935 dan dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia, menjadi sebuah masjid.
“Ini bukan tidak mungkin. Kami bahkan mungkin mengubah namanya menjadi Masjid Ayasofya,” kata Erdogan saat wawancara langsung dengan penyiar Turki, TGRT, seperti dilansir Daily Sabah, Senin (25/3).
“Ini bukan proposal yang aneh,” imbuhnya mengenai seruan untuk mengubah penggunaan bangunan bersejarah itu seperti yang telah berjalan selama setengah milenium.
“Seperti yang Anda tahu, masjid diubah menjadi museum pada 1935, sebagai refleksi dari mentalitas (Partai Rakyat Republik) CHP. Kita mungkin juga mengambil langkah dan mengubah itu,” katanya lagi, merujuk pada kebijakan sekuler keras dari CHP 1930-an, yang merupakan oposisi utama saat ini.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Hagia Sophia dibangun pada abad keenam selama Kekaisaran Bizantium Kristen dan berfungsi sebagai kursi Gereja Ortodoks Yunani. Bangunan diubah menjadi masjid ketika penaklukan Istanbul oleh Kesultan Utsmaniyah (Ottoman) pada 1453.
Struktur diubah menjadi museum selama pemerintahan partai tunggal sekuler pada 1935, tetapi ada diskusi tentang mengubahnya kembali menjadi masjid, dengan tuntutan publik untuk mengembalikannya sebagai tempat beribadah mendapatkan traksi di media sosial.
Pada 2015, seorang ulama membacakan Al-Quran di dalam bangunan monumental itu, situs Warisan Dunia UNESCO, untuk pertama kalinya dalam 85 tahun.
Tahun berikutnya, otoritas agama Turki mulai menjadi tuan rumah dan menyiarkan bacaan keagamaan selama bulan suci Ramadhan dan azan dikumandangan di dalamnya pada peringatan turunnya wahyu pertama Al-Quran kepada Nabi Muhammad. (T/R11/R06)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj News Agency (MINA)