Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan: Kami Sendirian Ketika Menentang Kejahatan Israel terhadap Palestina

sajadi - Selasa, 10 Desember 2019 - 10:33 WIB

Selasa, 10 Desember 2019 - 10:33 WIB

11 Views

Istanbul, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, dunia Islam telah menutup dirinya sendiri terhadap urusan Palestina dan Al- Quds dengan berbagai alasan. Mereka telah membuang-buang energi dan potensinya.

“Kami sering merasa sendirian ketika menentang kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina dan Al-Quds. Imperialisme global telah melanjutkan kebijakan untuk memecah belah dan mengerangkeng negara-negara Islam”, ujarnya dalam pidato sambutan saat menghadiri pertemuan para Menteri Urusan Sosial Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, Senin (9/12).

Ia juga menambahkan, tindak kekerasan yang dilakukan Israel sebagai akibat dari dukungan pihak Barat dan sejumlah negara Arab menyebabkan kondisi Al-Quds dan Palestina semakin memburuk dari hari ke hari, demikian dikutip dari Palestinian Information Center (Palinfo), Selasa (10/12).

Dalam pernyataan di Majelis Umum PBB September lalu, Erdogan mempertanyakan Israel yang tidak pernah kenyang dengan penjajahannya di Palestina. “Israel belum pernah kenyang dan terus merampas wilayah Palestina,” tegasnya.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Dalam pidatonya tersebut, Erdogan juga menunjukkan peta Palestina yang makin tahun makin menyempit akibat penjajahan dan perampasan Israel. Israel telah mencuri tanah Palestina selama beberapa dekade terakhir.

Dia mempertanyakan, “Di mana Israel? Di mana perbatasannya dan cakupan wilayahnya?” Dia merujuk kepada serangkaian perampasan yang dilakukan Israel untuk menguasai wilayah Palestina sejak 1947 sampai sekarang.

Kepada hadirin di sidang Majlis Umum PBB, Erdogan menjelaskan bahwa pada tahun 1947 wilayah tersebut mewakili seluruh tanah Palestina dan ada rencana pembagian, kemudian Israel memperluas wilayahnya pada tahun 1967.

Dia menambahkan, “Hari ini Palestina hampir tidak ada.” Erdogan menegaskan bahwa Negara Palestina harus ada di atas wilayah perbatasan tahun 1967 dan ibukotanya di Al-Quds. (T/Sj/RS3)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Internasional
Palestina
Dunia Islam