Erdogan: Kami Sendirian Ketika Menentang Kejahatan Israel terhadap Palestina

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat menyampaikan Pidato di Majelis Umum PBB September 2019 (foto: Palinfo)

Istanbul, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, telah menutup dirinya sendiri terhadap urusan Palestina dan Al- Quds dengan berbagai alasan. Mereka telah membuang-buang energi dan potensinya.

“Kami sering merasa sendirian ketika menentang kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina dan Al-Quds. Imperialisme global telah melanjutkan kebijakan untuk memecah belah dan mengerangkeng negara-negara Islam”, ujarnya dalam pidato sambutan saat menghadiri pertemuan para Menteri Urusan Sosial Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, Senin (9/12).

Ia juga menambahkan, tindak kekerasan yang dilakukan Israel sebagai akibat dari dukungan pihak Barat dan sejumlah negara Arab menyebabkan kondisi Al-Quds dan Palestina semakin memburuk dari hari ke hari, demikian dikutip dari Palestinian Information Center (Palinfo), Selasa (10/12).

Dalam pernyataan di Majelis Umum PBB September lalu, Erdogan mempertanyakan Israel yang tidak pernah kenyang dengan penjajahannya di Palestina. “Israel belum pernah kenyang dan terus merampas wilayah Palestina,” tegasnya.

Dalam pidatonya tersebut, Erdogan juga menunjukkan peta Palestina yang makin tahun makin menyempit akibat penjajahan dan perampasan Israel. Israel telah mencuri tanah Palestina selama beberapa dekade terakhir.

Dia mempertanyakan, “Di mana Israel? Di mana perbatasannya dan cakupan wilayahnya?” Dia merujuk kepada serangkaian perampasan yang dilakukan Israel untuk menguasai wilayah Palestina sejak 1947 sampai sekarang.

Kepada hadirin di sidang Majlis Umum PBB, Erdogan menjelaskan bahwa pada tahun 1947 wilayah tersebut mewakili seluruh tanah Palestina dan ada rencana pembagian, kemudian Israel memperluas wilayahnya pada tahun 1967.

Dia menambahkan, “Hari ini Palestina hampir tidak ada.” Erdogan menegaskan bahwa Negara Palestina harus ada di atas wilayah perbatasan tahun 1967 dan ibukotanya di Al-Quds. (T/Sj/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: bahron

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.