Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan Kecam Tindakan ‘Brutal’ Yunani terhadap Migran

sri astuti - Sabtu, 24 Desember 2022 - 13:32 WIB

Sabtu, 24 Desember 2022 - 13:32 WIB

3 Views

NEW YORK, USA - SEPTEMBER 25 : Turkish President Recep Tayyip Erdogan speaks during a gala dinner of 10th Turkey Investment Conference, organized by the Turkey-U.S. Business Council (TAIK), in New York, United States on September 25, 2019. ( Erçin Top - Anadolu Agency )

Istanbul, MINA – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan hari Jumat (23/12) mengkritik Yunani atas pendekatannya yang ‘brutal’ terhadap para migran.

“Sikap tetangga barat kita Yunani terhadap para migran kini telah mencapai tingkat kebrutalan,” kata Erdogan dalam pidatonya di kongres perdana Konferensi Yurisdiksi Konstitusional Dunia Islam di Istanbul, MEMO melaporkan.

“Sayangnya, negara-negara Barat tidak menanggapi ‘kebrutalan’ Yunani ini,” kata pemimpin Turki itu.

“Kami semua sangat sedih dengan ketidakpedulian terhadap gambar yang menyayat hati dari garis perbatasan dan tempat penampungan pengungsi yang menyerupai kamp Nazi,” katanya.

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

“Pendekatan serupa juga disaksikan dalam perang melawan teroris dengan bersembunyi di balik frase “pencari suaka politik” untuk menampung teroris” tambahnya.

Menyalahkan Barat karena tidak cukup peka tentang masalah ini, Erdogan mengatakan negara-negara Barat dan beberapa institusi yang menutup pintu mereka bagi para migran dari Suriah, Irak, dan Afrika menunjukkan “tingkat toleransi yang tinggi terhadap kelompok teroris PKK dan FETO.”

“Kelompok teror separatis PKK memang membiayai serangannya ke Suriah, Irak, dan Turkiye dengan menerima dan mengumpulkan sumbangan dari negara-negara tersebut setiap tahun,” katanya lebih lanjut.

Selain itu, berbicara tentang krisis Suriah yang menurutnya telah merenggut nyawa lebih dari 1 juta warga Suriah, Erdogan berkomentar: “Sayangnya, umat manusia tidak memberikan ujian yang baik dalam menghadapi krisis ini.”

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

“Negara-negara dan institusi Barat mengangkat suara mereka tentang “tragedi kemanusiaan di Suriah, hanya ketika para pengungsi mengetuk pintu mereka,” ujar Erdogan.

Ia mengatakan, alih-alih menemukan solusi untuk krisis, reaksi mereka diwujudkan dengan menutup para migran di balik pagar kawat berduri, kata presiden.

Menurutnya, mereka yang mengabaikan yang tertindas di luar perbatasan demi kemakmuran, keselamatan, dan keamanan mereka sendiri menampilkan “contoh fasisme yang paling primitive”.

Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turkiye, PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turkiye, AS dan Uni Eropa bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak serta bayi.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Organisasi Teroris Fetullah (FETO) mengatur kudeta yang dikalahkan pada 15 Juli 2016 di Turkiye, di mana 251 orang tewas dan 2.734 terluka.

Ankara menuduh FETO berada di belakang kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi, dan peradilan. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Eropa
Internasional
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat