Istanbul, 6 Rabi’ul Akhir 1437/16 Januari 2016 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah menunaikan shalat Jum’at di Masjid Sultanahmet, Istanbul, mengunjungi lokasi terjadinya serangan bom bunuh diri yang terjadi Selasa (12/01) lalu.
Mehmet Gormez, ulama senior Turki memimpin do’a di masjid itu yang dihadiri oleh ratusan warga Istanbul.
“Sejauh ini sudah ada 10 tindakan yang dilakukan Daesh pada Turki. Organisasi anti teroris kami akan terus bertindak tegas, terutama dalam menghadapi PKK dan Daesh,” kata Erdogan kepada wartawan setelah shalat Jumat. Demikian laporan Anadolu Agency yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu 16/1..
“Serangan tersebut sedang diselidiki dan kehadiran Daesh di Turki tidak dapat diterima,” tambahnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Daesh adalah singkatan untuk frase bahasa Arab Al-Dawla Al-Islamiyah Al-Irak Al-Sham yang merupakan gabungan negara Irak dan kawasan Mediterania timur.
Didampingi oleh Menteri Dalam Negeri, Efkan Ala, Erdogan mengunjungi tempat serangan bunuh diri di kawasan Sultanahment, Selasa (12/01) pagi lalu, yang menewaskan 10 orang yang kebanyakan adalah wisatawan dari Jerman, sementara 15 orang lainnya mengalami luka-luka.
Erdogan mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut berasal dari Suriah. Sebelumnya Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan kepada wartawan pada Rabu (13/01) bahwa polisi sedang mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri yang tidak memiliki identitas apapun.
Saat itu Davutoglu menyatakan, pelaku memiliki akses dengan Daesh sehingga polisi sulit melacaknya karena pelaku datang ke Turki sebagai pengungsi biasa.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dilaporkan terakhir polisi telah berhasil menahan tujuh tersangka yang berhubungan dengan kasus serangan bom bunuh diri di Istanbul yang lalu. (T/mar/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata