Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, perdamaian di Suriah bergantung pada hubungan antara Ankara (Turki) dan Moskow (Rusia).
Hal tersebut dikatakan Erdogan saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di kota Sochi, selatan Rusia pada Rabu (29/9). Erdogan menggarisbawahi pentingnya tindakan bersama negaranya dengan Rusia dalam isu konflik Suriah.
“Meski pertemuan dengan Erdogan tak selalu tanpa masalah, namun lembaga-lembaga kedua negara mampu mencapai resolusi di antara mereka,” kata Putin dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu Agency.
Putin menyoroti peran penting kerja sama antara Ankara dan Moskow dalam memastikan gencatan senjata yang dijamin tahun lalu setelah Azerbaijan membebaskan wilayah Karabakh dari pendudukan Armenia, serta perdamaian yang kuat dan permanen antara kedua negara Kaukasia.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Menyinggung hubungan ekonomi antara Ankara dan Moskow, Putin mengatakan investasi Turki di Rusia telah mencapai USD1,5 miliar dan Rusia di Turki saat ini mencapai USD6,5 miliar.
“Proyek investasi besar antara kedua negara berlanjut sesuai rencana dan perdagangan bilateral di antara mereka telah meningkat sebesar 50 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini, menutupi kerugian sebelumnya dan mencapai peningkatan besar di tengah pandemi virus corona,” kata Putin.
Dalam kunjungan kerjanya itu Presiden Turki Erdogan didampingi oleh kepala Badan Intelijen Nasional Hakan Fidan, Direktur Komunikasi Fahrettin Altun, dan Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalin.
Pertemuan tertutup kedua pemimpin tersebut berlangsung selama dua jam 45 menit.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Kami melakukan pertemuan yang produktif dengan sejawat saya Putin dan kini saya telah meninggalkan Sochi,” kata Erdogan di Twitter-nya.
Erdogan dan Putin terakhir kali bertemu tatap muka di Kremlin tahun lalu pada Maret dan bertemu lagi pada September tahun 2021 ini. (T/R5/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan