Erdogan Puji Kemenangan Utsmani Atas Inggris 100 Tahun yang Lalu

Istanbul, 24 Rajab 1437/2 Mei 2016 (MINA) – Presiden Recep Tayyip memuji salah satu kemenangan terbesar Turki Utsmani atas pasukan di kota Kut (sekarang Irak) se-abad yang lalu.

Berbicara pada sebuah acara di Istanbul memperingati seratus tahun kemenangan Perang Kut Al-Amara, Erdogan menyatakan penolakannya terhadap versi sejarah yang dimulai dengan 1919, awal Perang Kemerdekaan yang menyebabkan berdirinya Republik Turki pada tahun 1923.

“Saya menolak pemahaman sejarah yang dimulai bangsa kita, ribuan tahun peradaban kita, bukan sekedar awal perang kemerdekaan 1919,” katanya, demikian laporan Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut Erdogan bahwa sejarah kejayaan negaranya jauh sebelum Era Republik dan termasuk pada peradaban Turki masa lalu. “Buku atau perpustakaan tidak akan cukup untuk memberitahu kekayaan sejarah negara kita,” kata Erdogan.

“Tapi apa yang kita lakukan. Kita justru mencoba untuk menutupi sejarah kita sendiri dengan kain hitam. Kita mencoba untuk mengubur sejarah kita sendiri,” tegasnya.

Lebih lanjut, Erdogan menegaskan bahwa sebagian pihak yang menyatakan keberhasilan Turki Utsmani sangat singkat di masa lalu seolah-olah ingin menghapus hubungan sejarah dengan kita yang hidup di zaman sekarang.

“Mereka tidak pernah menyebutkan sama sekali kejayaan Utsmani di masa lalu. Mereka tidak pernah menghormati para tokoh-tokohnya dan mereka merugikan generasi masa depan kita,” tegasnya.

“Pertempuran Kut Al-Amara adalah contoh mencolok dari ini,” imbuhnya.

Erdogan menambahkan bahwa selama pengepungan Kut Al-Amara, orang Arab di Kut berjuang sebagai anggota tentara Ottoman untuk melawan pasukan Inggris.

Berbicara pada acara yang sama, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa pertempuran Kut Al-Amara adalah kemenangan yang tak terhapuskan.

“Generasi muda saat ini tidak ingin mengingat kemenangan ini, mereka ingin melupakannya, sehingga untuk berbicara, mereka takut,” ujarnya.

Davutoglu mengatakan bahwa kemenangan di Kut Al-Amara adalah sebagai “obat mujarab kehidupan” pada saat semua orang putus asa, tidak hanya untuk bangsa Turki, tetapi untuk semua bangsa tertindas lainnya di wilayah tersebut.

Tahun ini, kemenangan di Kut Al-Amara sedang dikenang melalui acara-acara khusus seperti pameran dan buku baru dengan memoar seorang perwira Ottoman. (T/P011/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.