Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan Sarankan Masjid Yunani Dibuka

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 17 Februari 2019 - 11:03 WIB

Ahad, 17 Februari 2019 - 11:03 WIB

7 Views

Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu (16/2) menyarankan masjid di Athena dibuka, jika Perdana Menteri Yunani ingin membuka kembali sebuah seminari di Istanbul.

PM Yunani Alexis Tsipras berada di Turki bulan ini dan mengunjungi pelataran Hagia Sophia dan seminari Yunani Orthodox Halki yang sekarang ditutup.

Tsipras mengatakan selama kunjungannya ke seminari yang berlokasi di pulau Heybeli di luar kota Istanbul pada 6 Februari, ia berharap dapat membuka kembali sekolah itu. Arab News melaporkan.

Pastor masa depan keuskupan Konstantinopel telah dilatih di seminari, yang ditutup pada tahun 1971 setelah ketegangan antara Ankara dan Athena terkait Siprus.

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza

Erdogan mengeluhkan bahwa Masjid Fethiye di Athena tidak memiliki menara meskipun desakan Yunani bahwa itu akan terbuka.

Masjid ini dibangun pada tahun 1458 pada masa Ottoman di Yunani, tetapi belum digunakan sebagai masjid sejak 1821.

“Lihat Anda menginginkan sesuatu dari kami, Anda ingin seminari Halki. Saya pun beri tahu Anda, ayo, mari kita buka Masjid Fethiye,” kata Erdogan saat rapat umum di provinsi barat laut Edirne menjelang pemilihan lokal 31 Maret.

“Mereka berkata, ‘kami membuka masjid’ tetapi saya berkata, mengapa tidak ada menara? Bisakah sebuah gereja menjadi sebuah gereja tanpa menara lonceng?” ujarnya, menjelaskan pembicaraannya dengan Tsipras.

Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP

“Kami mengatakan, Anda ingin membangun menara lonceng? Datang dan lakukan itu. Tapi apa yang merupakan bagian penting dari masjid kita? Menara,” tambah Presiden Turki.

Erdogan mengatakan, Tsipras mengatakan kepadanya bahwa ia khawatir akan kritik dari oposisi Yunani.

Setelah perang kemerdekaan melawan Ottoman dimulai pada tahun 1821, menara tersebut diyakini telah dihancurkan karena itu adalah simbol pendudukan Ottoman.

Ankara telah mengembalikan tanah yang diambil dari seminari pada tahun 1943, tetapi masih ada tekanan internasional pada Turki untuk membukanya kembali.

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Yahya Al-Sinwar Terpilih Sebagai Kepala Biro Politik Hamas

Erdogan sebelumnya mengatakan bahwa pembukaan kembali tergantung pada langkah timbal balik dari Yunani untuk meningkatkan hak-hak minoritas Turki. (T/RS2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ismail Haniyeh Dikabarkan Terbunuh di Iran

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Dunia Islam
Dunia Islam