Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan Sedang Pertimbangkan Hentikan Hubungan dengan UEA

Widi Kusnadi - Sabtu, 15 Agustus 2020 - 20:12 WIB

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 20:12 WIB

4 Views

Ankara, MINA- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, sedang mempertimbangkan untuk menghentikan hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab dan menarik duta besarnya, setelah kesepakatan antara negara Teluk itu dengan Israel untuk menormalisasi hubungan diplomatik.

Kementerian Luar Negeri Turki juga mengatakan, sejarah tidak akan pernah memaafkan “perilaku munafik” UEA dalam menyetujui kesepakatan semacam itu, yang mengubah tatanan politik Timur Tengah, Aljazeera melaporkan, Sabtu (15/8).

Para pemimpin Palestina mengecam kesepakatan itu dan menggambarkan sebagai “tikaman dari belakang” untuk perjuangan mereka.

“Langkah melawan dari Palestina bukanlah langkah yang bisa ditolak. Sekarang, Palestina menutup  kedutaannya. Hal yang sama berlaku untuk kita sekarang,” kata Erdogan.

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

“Saya mengatakan kepada menteri luar negeri, kami mungkin juga mengambil langkah ke arah penangguhan hubungan diplomatik dengan kepemimpinan Abu Dhabi atau menarik kembali duta besar kami,” tegasnya.

Di bawah kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat (AS), yang pertama antara Israel dan negara-negara Teluk Arab itu, Israel setuju untuk menangguhkan rencana aneksasi wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Kesepakatan itu menjadikan UEA sebagai negara Arab ketiga yang menjalin hubungan penuh dengan Israel, setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.

Kementerian Luar Negeri Turki sebelumnya mengatakan, adalah benar bila warga Palestina menolak kesepakatan tersebut karena menilai UEA mengkhianati perjuangan mereka.

Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza

“Sejarah dan hati nurani masyarakat di kawasan itu tidak akan melupakan dan tidak pernah memaafkan perilaku munafik ini,” demikian Turki.

“Sangat mengkhawatirkan bahwa UEA harus dengan tindakan sepihak, mencoba dan menghapus Rencana Perdamaian Arab 2002 yang dikembangkan oleh Liga Arab.” tambahnya.

Turki memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel, tetapi hubungan telah tegang selama bertahun-tahun. Pada tahun 2010, pasukan komando Israel membunuh 10 aktivis Turki yang mencoba menembus blokade di Jalur Gaza, yang diperintah oleh gerakan Palestina Hamas. (T/SH/P1)

 

Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel

Mi’raj News Agency (MINA).

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Eropa
Internasional
Internasional
Dunia Islam