Erdogan : Serangan ke Masjid Al-Aqsa, Garis Merah untuk Turki

Ankara, MINA – Turkiye Recep Tayyip Erdoğan mengutuk serangan terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa dalam bulan suci Ramadhan, dan mengatakan serangan itu adalah “garis merah” untuk Türkiye.

“Serangan terhadap Masjid Al-Aqsa adalah garis merah kami. Saya mengutuk serangan keji terhadap kiblat pertama umat Islam dan menyerukan otoritas Israel untuk segera menghentikan serangan itu,” katanya saat berpidato pada acara buka bersama di ibu kota Ankara. Hurriyet Daily melaporkan, Kamis (6/4).

“Saya ingin mengungkapkan kesedihan dan kemarahan kami pada polisi Israel yang menargetkan Masjid Al-Aqsa dan Muslim dengan aksi teror Ramadhan ini,” ujarnya.

Mengganggu warga sipil yang beribadah dengan bom suara, pentungan, dan peluru karet adalah tanda pencabutan hak paling alami dari orang tak bersalah, dengan menggunakan kekuatan penuhnya, tambah .

Baca Juga:  Presiden Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis

“Terlepas dari semua peringatan dan protes kepada pemerintah Israel, di balik gelombang kekerasan ini terdapat kemandekan dalam politik dalam negeri.

“Ini politik kekejaman, politik darah, politik provokasi,” lanjutnya.

Türkiye tidak pernah bisa tinggal diam dalam menghadapi serangan ini, imbuhnya.

“Saudara dan saudari Palestina kami, yang mempertahankan Yerusalem dengan nyawa mereka, kalian tidak sendirian,” tambah Erdogan.

Erdogan mengatakan, gangguan dan ancaman” terhadap kesucian dan signifikansi sejarah Masjid Al-Aqsa serta kebebasan beragama dan hidup warga Palestina harus dihentikan. Israel harus meninggalkan langkah-langkah yang dapat meningkatkan eskalasi.

“Apakah kita memiliki serangan seperti itu terhadap sinagog mereka? Apakah kita memiliki serangan terhadap kuil-kuil Yahudi?,” kata Erdogan bertanya.

Baca Juga:  Mesir Peringatkan Israel Jika Serang Rafah

Türkiye akan terus mendukung warga Palestina dalam segala keadaan dan untuk melindungi orang-orang Palestina, katanya.

Situasi memanas di kompleks Masjid Al-Aqsa, ketika umat Islam menandai bulan suci Ramadhan dan orang-orang Yahudi memulai ritual liburan Paskah selama sepekan di tempat itu juga. (T/RS2/B04)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.