Gaza, MINA – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menelepon Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Sabtu malam (21/10) membahas perkembangan terkini di Jalur Gaza, memasuki serangan Israel yang berlanjut selama 15 hari berturut-turut.
Dalam pembicaraan, Presiden Erdogan menyatakan solidaritas penuhnya kepada rakyat Palestina, dan menekankan bahwa Turkiye sedang melakukan upaya untuk mencapai gencatan senjata di wilayah tersebut secepat mungkin. Quds Press melaporkan.
Erdogan juga berupaya memastikan kedatangan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan tawaran merawat yang terluka di Turki bila diperlukan.
Erdogan menekankan, solusi permanen yaitu mendirikan negara Palestina merdeka, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, dan Turkiye akan melanjutkan perjuangan internasional untuk perdamaian abadi.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Sementara itu, Ismail Haniyeh menyatakan apresiasinya atas panggilan telepon tersebut, dan menekankan “akar masalahnya adalah pendudukan Israel di tanah Palestina kami.”
Haniyeh menambahkan dalam pembicaraan itu, “Dasar dari pertempuran ini adalah apa yang dilakukan Zionis Israel di Yerusalem, dan upaya untuk mengontrol Masjid Al-Aqsa, memaksakan kedaulatan atasnya dan membaginya dalam waktu dan tempat, dan kejahatan pendudukan terhadap para tahanan, selain blokade Jalur Gaza.”
Ia menekankan, rakyat Palestina berupaya untuk mencapai kebebasan dan martabat, dan pembentukan negara Palestina yang berdaulat penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Ia juga menyerukan melalui Erdogan untuk meminta komunitas internasional memikul tanggung jawab terhadap kejahatan-kejahatan yang dilakukan pendudukan Israel ini, dan untuk membuka penyeberangan Rafah guna membawa bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)