Erdogan Telepon Merkel, Stotenberg, Raouhani dan Aliyev

Ankara, 13 Syawwal 1437/18 Juli 2016 (MINA) –  Presiden Turki Recep Tayyip mengadakan percakapan telepon secara terpisah dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Sekjen Jens Stoltenberg, Presiden Hassan Rouhani dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, pada hari Senin (17/7/2016).

Menurut sumber presiden yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan keamanan, Merkel mengatakan kepada Erdogan bahwa aksi kudeta tidak dapat diterima. Ia menyatakan dukungan Jerman untuk pemerintah Turki yang terpilih secara demokratis, seperti disebutkan Anadolu Agency.

Dalam pembicaraan dengan Sekjen NATO Stolteberg, sumber presiden menyebutkan bahwa Stoltenberg mengatakan kepada Erdogan bahwa tidak ada ruang untuk kudeta di negara anggota NATO.

Erdogan juga mengadakan percakapan telepon terpisah dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Kedua kepala negara itu juga mengutuk upaya kudeta dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dalam aksi.

Rouhani dan Aliyev juga menyatakan dukungan untuk pemerintah terpilih di Turki.

Lebih dari 200 orang tewas dan lebih dari 1.500 terluka dalam kekerasan tersebut.

Sejumlah 99 terduga telah diserahkan ke dalam tahanan di Ankara, atas tuduhan mendirikan sebuah organisasi teroris bersenjata, berusaha untuk menghapuskan tatanan konstitusional dan “pembunuhan disengaja”.

Lainnya, 8.777 personel dipecat dari tugasnya, termasuk 30 gubernur, 52 inspektur sipil, dan 16 penasihat hukum, Kementerian Dalam Negeri Turki menyatakan.

Sementara lebih dari 6.000 tersangka telah ditangkap, termasuk tokoh-tokoh militer dan hakim.

Mereka dituduh memiliki hubungan dengan Fetullah Gulen tokoh politik Turki berbasis di AS, yang dikatakan suah sejak lama telah melakukan kampanye melawan pemerintah melalui pendukungnya di dalam negeri Turki.

Gulen adalah tersangka utama di dua penyelidikan kudeta oleh jaksa Istanbul, sumber pengadilan mengatakan kepada Anadolu Agency. (T/P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.