Ankara, 11 Ramadhan 1438/6 Juni 2017 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan melakukan sejumlah panggilan telepon bilateral kepada Pimpinan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan negara-negara untuk meredakan krisis diplomatik Qatar terbaru dengan negara-negara Teluk.
“Presiden kita, yang juga merupakan presiden dari OKI, telah secara aktif terlibat dalam proses penyelesaian masalah tersebut dengan mengadakan panggilan telepon bilateral dengan sejumlah kepala negara Islam dan beberapa orang negara Barat,” pernyataan Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmuş di Ankara, Senin (5/6/2017).
Kurtulmuş berbicara di kabinet, dan menyebutkan upaya Ankara untuk menemukan solusi dengan membuka semua saluran diplomatik dengan Doha, Hurriyet Daily News melaporkan, yang diberikan MINA (Mi’raj News Agency).
“Sebagai Turki, kita ikut bertanggung jawab dan ini bagian dari kita,” tambahnya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Sekelompok negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni, dengan menuduh negara Teluk yang kaya gas itu mendukung ekstremisme.
Sejumlah pimpinan regional dan global, termasuk Turki dan AS, meminta dialog untuk menyelesaikan perselisihan.
Bahrain, Uni Emirat Arab, Yaman dan Maladewa bergabung dengan Saudi dan Mesir, dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dengan tuduhan Doha memiliki “kelompok teroris dan sektarian yang bertujuan untuk mengacaukan kawasan, termasuk Ikhwanul Muslimin, Daesh (ISIS) dan Al-Qaeda.”
Dalam sebuah pernyataan tertulis Presiden Turki Erdogan, juru bicara kepresidenan İbrahim Kalın mengatakan, Ankara menerima keputusan sanksi tersebut terhadap Qatar dengan sedih, dan menekankan bahwa masalah tersebut harus diselesaikan melalui dialog.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Hubungan antara negara-negara di kawasan ini harus dievaluasi berdasarkan dasar persatuan dibandingkan berdasarkan berita yang tidak berdasar,” kata Kalın.
“Sebagai Turki, kami siap untuk melakukan bagian kami,” tambahnya. (T/RS2/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)