Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pembicaraan tilpon dengan Presiden AS Donald Trump, Senin (29/4), tetap menolak permintaan Trump untuk membatalkan pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Menurut pernyataan Kepresidenan Turki, dalam pembicaraan itu kedua Presiden negara sekutu dalam Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu, juga bertukar pandangan tentang perkembangan terakhir di Suriah, isyu-isyu regional dan “setuju mempertahankan kerja sama dalam perang anti-teror”.
Washington menolak keras pembelian S-400 Rusia oleh Turki, demikian Anadolu melaporkan.
Para pejabat AS sebelumnya menyarankan Turki membeli sistem rudal Patriot AS daripada S-400, dengan alasan S-400 tidak kompatibel dengan sistem NATO.
Baca Juga: Dokter New York Dipecat karena Kritik Genosida Israel
Di samping itu dikatakan bahwa S-400 merupakan ancaman terhadap pesawat siluman generasi kelima F-35, pesawat tempur generasi terbaru dan tercanggih yang diproduksi dan dimiliki AS.
Turki menolak dan juga menjelaskan bahwa Rusia menawarkan kesepakatan yang lebih baik, termasuk transfer teknologi.
Kedua pemimpin juga menegaskan kembali sasaran perdagangan sampai bernilai AS $ 75 miliar.
Dalam pembicaraan itu, Erdogan menyatakan belasungkawa atas serangan mematikan di sebuah sinagog Yahudi di San Diego, California. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Aliansi Oposisi Myanmar Umumkan Gencatan Senjata, Fokus Bantu Korban Gempa
Mi’raj News Agency (MINA)