Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan Yakin Krisis Teluk Selesai Sebelum Akhir Ramadhan

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 11 Juni 2017 - 06:19 WIB

Ahad, 11 Juni 2017 - 06:19 WIB

291 Views

(Dok Newsweek)

 

(Dok Newsweek)

 

Istanbul, 16 Ramadhan 1438/11 Juni 2017 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan krisis antara Qatar dan beberapa negara Teluk diharapkan selesai sebelum akhir bulan suci Ramadan.

Erdogan juga menegaskan bahwa pangkalan militer Turki di Qatar bertujuan untuk melindungi keamanan wilayah.

Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’

Erdogan menyampaikan seusai menerima Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khaled bin Ahmed Al-Khalifa di Istanbul, Sabtu (10/6/2017).

“Turki akan terus menyelesaikan sengketa Teluk secara damai,” ujar Erdogan, Al-Jazeerah edisi bahasa Arab yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ia bertekad untuk terus mendukung Qatar, dan menyerukan untuk membuka blokade yang dikenakan pada negara itu, serta menolak tuduhan Doha mendukung dan membiayai kelompok teroris.

“Ada orang-orang yang merasa gelisah tentang pendirian Qatar dalam menyediakan makanan bagi mereka yang memerlukan, dan maaf kami akan terus memberikan semua bentuk dukungan untuk Qatar”, lanjutnya.

Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera

Tiga negara tetangga, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha, dan menutup perbatasan darat, laut dan udara. (T/RS2/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dengan Investor Perumahan (SHK) Kerajaan Qatar Yang Mulia Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) Pengembangan Proyek Hunian 1 Juta Unit (foto: BPMI Setpres)
Indonesia