Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kolom Abu Capai 600 Meter

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 1 jam yang lalu

1 jam yang lalu

0 Views

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki NTT (foto: BNPB)
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki NTT (foto: BNPB)

Kupang, MINA Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekam terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (28/8). Kolom abu teramati membumbung hingga 600 meter di atas puncak.

“Terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada pukul 17.29 WITA dengan tinggi kolom abu kurang lebih 600 meter di atas puncak atau sekitar 2.184 meter di atas permukaan laut,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki, Yosef Suryanto, dalam laporan tertulis.

Yosef menjelaskan, kolom abu berwarna kelabu pekat dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat daya serta barat. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2,9 milimeter dan durasi sekitar dua menit 17 detik.

Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Level III atau Siaga. Oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.

Baca Juga: Helikopter Black Hawk Dikerahkan untuk Jinakkan Karhutla di Aceh Selatan

“Masyarakat juga diminta tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” tambah Yosef.

Selain itu, Badan Geologi mengingatkan potensi banjir lahar hujan apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi di kawasan tersebut. Warga yang tinggal di sekitar aliran sungai berhulu di puncak gunung, terutama di Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote, diminta meningkatkan kewaspadaan.

Masyarakat yang terdampak hujan abu juga disarankan untuk mengenakan masker atau penutup hidung-mulut demi melindungi sistem pernapasan dari bahaya abu vulkanik. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Campak Penyakit Menular Berbahaya, Imunisasi Massal Digencarkan di Sumenep

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia