Tel Aviv, MINA – Sepuluh maskapai asing membatalkan penerbangan ke Israel pada Ahad (25/8) di tengah eskalasi lintas batas dengan kelompok militan Hezbollah di Lebanon.
Menurut penyiar publik Israel KAN, maskapai penerbangan utama, termasuk Air France dan Dutch Transavia telah menangguhkan operasinya di Israel.
Maskapai penerbangan lain yang membatalkan penerbangan termasuk Wizz Air dari Hungaria, Corendon yang berbasis di Malta, Ethiopian Airlines, Greek Aegean Airlines, dan Greek Universal Airlines.
Air France, yang membatalkan penerbangannya antara Paris dan Tel Aviv merupakan salah satu dari sedikit maskapai penerbangan internasional besar yang masih beroperasi di Israel.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sejak akhir Juli, 20 maskapai internasional telah membatalkan penerbangan mereka ke Israel, didorong oleh meningkatnya kekhawatiran akan potensi perang regional di Timur Tengah.
Pesawat tempur Israel melancarkan lebih dari 40 serangan udara di Lebanon selatan pada Ahad dini hari. Tentara Israel mengklaim serangan itu bertujuan untuk mencegah serangan Hezbollah yang akan datang.
Sementara Hezbollah pada bagiannya, mengatakan telah meluncurkan ratusan rudal dan pesawat nirawak jauh ke wilayah Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon