Adis Ababa, MINA – Ethiopia mengumumkan bahwa mereka mulai menghasilkan listrik dari mega-bendungan yang kontroversial di Blue Nile pada Ahad (20/2).
Perdana Menteri Abiy Ahmed mengkonfirmasi langkah tersebut melalui akun Twitternya, ia menggambarkan peluncuran Bendungan Renaisans Besar Ethiopia (GERD) sebagai “kelahiran era baru”.
“Ini adalah kabar baik bagi benua kita dan negara-negara hilir yang ingin kita ajak bekerja sama,” kata Abiy Ahmed seperti dikutip dari Middle East Eye.
Gambar yang diposting melalui media sosialnya tersebut menunjukkan Ahmed berkeliling fasilitas, bersama pejabat lain, dan menekan tombol di layar yang menurut pejabat memulai produksi.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Ahmed menepis kekhawatiran yang diangkat oleh Mesir dan Sudan yang khawatir bendungan itu menimbulkan ancaman eksistensial karena ketergantungannya pada perairan Nil.
“Seperti yang Anda lihat, air ini akan menghasilkan energi saat mengalir seperti yang sebelumnya mengalir ke Sudan dan Mesir, tidak seperti rumor yang mengatakan bahwa orang-orang dan pemerintah Ethiopia membendung air untuk membuat Mesir dan Sudan kelaparan,” katanya.
Ia mengatakan, Ethiopia tidak memiliki keinginan untuk menyakiti siapa pun.
“Satu-satunya keinginan Ethiopia adalah untuk menyediakan listrik bagi ibu-ibu yang belum pernah melihat bola lampu, meringankan beban mereka yang membawa tongkat di punggung mereka untuk menghasilkan listrik, dan melepaskan mereka dari kemiskinan yang kita alami saat ini,” ujarnya.
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza
Mesir, Sudan, dan Ethiopia telah bernegosiasi selama hampir satu dekade untuk mencapai kesepakatan tentang isu-isu utama yang belum terselesaikan terkait dengan dampak GERD senilai $4,6 miliar pada keamanan air mereka.
Sudan berharap proyek itu akan mengatur banjir tahunan tetapi khawatir bendungannya sendiri bisa rusak tanpa kesepakatan tentang operasi GERD.
Mesir bergantung pada Sungai Nil untuk sekitar 97 persen irigasi dan air minumnya.
Kedua negara telah mendorong Ethiopia untuk kesepakatan yang mengikat atas pengisian dan pengoperasian bendungan, tetapi pembicaraan di bawah naungan Uni Afrika gagal mencapai terobosan. (T/R6/P2)
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)