Madium, Jawa Timur – Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur, Tim Disaster Management Center (DMC) dan relawan masih terus mengevakuasi sejumlah lansia maupun korban banjir untuk secepatnya dibawa ke pos pengungsian.
Hingga hari ini, Sabtu (9/3) curah hujan masih meningkat dan peringatan akan ketinggian air masih diberlakukan, demikian Dompet Dhuafa melaporkan yang diterima MINA.
Perluasan area evakuasi hingga ke Kabupaten Ngawi. Dompet Dhuafa Jawa Timur langsung bergerak cepat merespon bencana banjir yang terjadi.
Hingga kemarin sore, Jumat (8/3), Regu SAR Dompet Dhuafa ikut terjun mengevakuasi penduduk terdampak di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Selain itu tim juga mendistribusikan logistik berupa makanan dan air mineral.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Sejumlah pakaian juga diditribusikan kepada para korban di Desa Wonoayu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
Untuk mengantisispasi kesehatan para korban dan relawan, DD juga menyiagakan dua unit ambulan siaga. DD unit Madiun sudah memberikan bantuan berupa air minum kemasan 60 liter sebanyak 10 kardus untuk Desa Klumutan.
“Tim kesehatan Gerai Sehat Madiun, DD Jawa Timur melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan para pengungsi secara mobilisasi menggunakan ambulance untuk wilayah yang belum terjangkau serta melakukan hingga evakuasi yang memerlukan penanganan lebih lanjut ke Rumah Sakit,” ucap Dr. Yeni Purnamasari, Direktur Pengembangan dan Replikasi Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa.
Yeni juga melakukan Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di tiga Desa yaitu wilayah Klumutan, Garon dan Wonoayu.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Ia melaporkan, sebanyak 130 orang pasien sudah dilayani. Dua mobil ambulan siaga di Desa Garin, Kecamatan Balarejo, Kabupaten Madiun di Jawa Timur.
Hujan deras telah menyebabkan banjir melanda 15 kabupaten karena sungai-sungai dan drainase yang ada tidak mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga banjir merendam di banyak tempat.
Banjir akibat meluapnya sungai Jeroan yang merupakan anak sungai Madiun. Sebanyak 39 Desa, 8 Kecamatan di Kabupaten Madiun terendam banjir sehingga menyebabkan 4.317 KK atau 17.268 jiwa terdampak banjir.
Rumah rusak berat 2 unit, sawah tergenang 253 Ha, tanggul rusak 3 titik, jembatan rusak 2 unit, gorong-gorong rusak 1 unit, dan ribuan ternak terdampak.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro telah menetapkan masa tanggap darurat banjir selama 14 hari yaitu tanggal 6 -19 Maret 2019. (R/Gun/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia