HAJI-DAN-UMROH.jpg" alt="" width="430" height="285" />
Jakarta, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menyelenggarakan kegiatan Evaluasi Haji Tahun 2017 di Hotel Merlynn Park Hotel Jakarta pada 6-8 November.
Kegiatan tersebut membahas apa saja yang perlu dievaluasi dan diperbaiki guna pelaksanaan ibadah haji tahun berikutnya bisa berjalan lebih baik lagi.
“Berangkat dari evaluasi yang kita lakukan dari hari ini dan besok dihasilkan rekomendasi tahun depan agar penyelenggaraan haji lebih baik,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali di Jakarta, Selasa (7/11).
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Ia menambahkan, beberapa masalah yang dibahas dalam acara tersebut misalnya soal kepadatam di Mina, bagaimana menempatkan jamaah di Mina supaya lebih nyaman.
Karena, masalah yang terjadi pada penyelenggaraan haji tahun 2017 ini adalah kurangnya fasilitas di Mina, seperti kurangnya toilet dan tenda bagi para jamaah haji Indonesia.
Nizar menuturkan, ada beberapa masalah yang bisa langsung ditindak oleh Kementerian Agama, ada juga yang tidak bisa dan harus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi terlebih dahulu. Indonesia sendiri tidak punya kewenangan khusus menangani masalah di Mina.
“Iya, tidak punya kewenangan, kita hanya mengusulkan, hanya mengharapkan, menegosiasi dengan Pemerintah Saudi untuk memberikan tambahan layanan tenda dan toilet di Mina. Kapasitasnya hanya itu saja tidak lebih,” katanya.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Hal itu karena di Mina spacenya cukup sempit, jamaah berdesak-desakan. Apalagi, lanjutnya, Indonesia mendapat kuota tambahan 52.000 jamaah sementara toilet dan tenda tidak mampu menampung.
Ia berharap, Pemerintah Arab Saudi mensetujui permintaan Indonesia terkait hal itu. Jika tidak, Nizar mengatakan, Indonesia punya cara tersendiri dalam mengurangi dampak dari masalah tersebut.
“Kalau itu tidak terpenuhi, kita bisa membagi waktu jamaah kepemondokan saat Mina itu kemudian mabitnya itu. Dia jalan kaki sebentar untuk waktu satu, dua jam untuk kembali kepemondokan supaya tidak terjadi kepadatan di Mina,” katanya. (L/R08/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan