Fadli Zon: Buku Menunjukkan Potret Peradaban

Wakil ketua DPR RI, saat membuka secara resmi. (Foto: Aliya/MINA)

Jakarta, MINA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon secara resmi membuka pameran buku Islam (Islamic Book Fair/ IBF) tahun 2018 yang ke-17, Rabu (18/4).

“Ini adalah sebuah kegiatan yang sangat penting, karena ini menunjukkan sebuah potret pada peradaban,” katanya saat membuka IBF 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Menurutnya, saat ini kita berada di era digital, ketika buku-buku banyak dibuat secara digital, ternyata kita masih mampu membuat pameran buku Islam berbentuk buku-buku cetak.

“Ini adalah suatu hal yang sangat luar biasa, menurut saya sebagai pecinta buku memang berbeda saat membaca antara buku eletronik dengan cetak,” ujarnya.

Ia menjelaskan, buku elektronik memang kelihatan mudah bagi generasi milenial, tetapi bagi generasi transisi termasuk ada perbedaan antara memegang buku cetak sebagai benda material bagian dari khas dengan fisiknya, baunya dibanding dengan elektronik digital.

“Buku cetak dapat disusun dan tidak bisa hilang sementara materi bacaan digital rasanya kita tidak memiliki sebuah buku, yang kita miliki hanya file. Jadi ada nuansa yang berbeda antara buku elektronik dengan buku yang secara fisik (cetak),” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengutip kata Moh Hatta, buku dapat membentuk karakter bangsa, jadi kalau kita melihat negara-negara maju yang menggambarkan dari wajah negara mereka adalah perpustakaan. Yang menjadi gada depan adalah museum dari hasil-hasil kebudayaan mereka sebagai literasi operasional.

“Dan ini merupakan aset warisan intelektual yang diwarisan oleh para penulis, para intelektual merupakan bagian dari aset nasional,” jelasnya.

Ia menilai tema IBF 2018 ini yang bertajuk “Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi” adalah tema yang sangat tepat. Kemajuan Islam adalah kemajuan memelihara dan melahirkan literasi.

Jadi pameran buku ini bagian dari warisan-warisan peradaban Islam. Saya yakin IBF ini dari tahun ke tahun akan menjadi salah satu benteng intelektua Islam dan sebagai bagian dari wajah Islam. Mudah-mudahan kedepan semua panitai, penyelenggara, penerbit, penulis bisa menjadikan acara ini sebagai event internasional untuk umat Islam,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua panitia IBF 2018, Mahmud Anis Baswedan mengatakan, total peserta yang ikut dalam pameran ini menempati 274 stan, baik penerbit maupun multiproduk.

“Kami berharap, peserta yang ikut dalam pameran ini sukses mendapatkan apa yang menjadi keinginan bersama dalam menawarkan produk-produknya kepada masyarakat,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta, Hikmat Kurnia mengatakan, tema tersebut diangkat dengan tujuan semakin tumbuh kesadaran masyarakat Indonesia pada dunia literasi.

“Umat Islam pernah berjaya melalui literasi. Lihatlah dinasti Abbasiyah yang sukses menciptakan golden age (masa keemasan dan kejayaan) Islam dengan dunia literasinya,” kata dia.

Adapun ameran IBF 2018 ini juga menghadirkan sejumlah pejabat dan tokoh ulama serta penulis ternama, seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr TGH Zainul Majdi MA (Tuan Guru Bajang), Fadli Zon, wakil ketua DPR, Ustaz Abdul Somad Lc MA, Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Salim A Fillah, KH Adrian Mafatihullah Karim, dan Syaikh Mahmud Al-Mishri.

Sedangkan penulis terkemuka yang dipastikan hadir untuk membedah karya-karyanya adalah Habiburrahman El Shirazy, Tere Liye, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Hanum Rais, Wirda Mansur, dan lainnya. (L/R10/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.