Gaza, MINA – Faksi-faksi perjuangan Palestina dalam pertemuan nasional “Perkembangan Adegan Nasional” di Jalur Gaza mendesak melanjutkan kembali upaya rekonsiliasi antara faksi-faksi.
Faksi-faksi juga meminta kembalinya gerakan Fatah dari melanjutkan koordinasi keamanan dan menyerukan pemilihan komprehensif. Quds Press melaporan, Selasa (1/12).
Khalil al-Hayya, seorang anggota biro politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas dalam pidatonya mengatakan, bahaya terpenting yang dihadapi perjuangan Palestina saat ini adalah konsep Trump tentang Kesepakatan Abad Ini, normalisasi dan aneksasi.
“Siapapun yang tidak melihat rencana aneksasi Israel terjadi di lapangan adalah buta,” ujarnya.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam Kembali Sergap Pasukan Pendudukan di Khan Younis
Dia menekankan perlunya menyepakati strategi nasional bersatu untuk menghadapi pendudukan.
Dia mengingatkan kesepakatan pertemuan gerakannya dengan Fatah di Istanbul dan di Kairo.
Khaled Al-Batsh, anggota biro politik Jihad Islam, menegaskan bahwa gerakannya mengapresiasi tekad Hamas untuk bergerak maju melanjutkan rekonsiliasi.
“Kami menghadapi tantangan berupa proyek normalisasi, yahudisasi, aneksasi, pemukiman ilegal, dan blokade,” lanjutnya.
Baca Juga: Kepala UNRWA Tolak Rencana Israel Ganti Sistem Distribusi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Al-Batsh meminta otoritas Palestina untuk menerapkan hasil pertemuan para sekretaris jenderal faksi tentang pembentukan kepemimpinan nasional yang bersatu di lapangan.
Jamil Mezher, anggota biro politik PFLP menekankan perlunya mengadakan pemilihan umum serentak dan membangun kembali sistem Palestina atas dasar kemitraan.
Saleh Nasser, anggota Biro Politik Front Demokratik, memperingatkan bahwa Israel akan terus menciptakan pembentukan Israel Raya di tanah Palestina yang diduduki.
Nasser menekankan perlunya memulihkan persatuan yang telah disepakati. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Nour Abdu, Jurnalis ke-213 yang Syahid di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)