New Delhi, MINA – Mantan Ketua Menteri Negara Bagian Jammu dan Kashmir, Farooq Abdullah, pada Jumat (20/7) mengatakan, perdamaian di negara bagian tersebut tidak mungkin terwujud tanpa melibatkan Pakistan.
Ia meminta Pemerintah India yang berkuasa dari Partai Bharatiya Janata (BJP), untuk melepaskan pendiriannya yang kaku dan bersikap fleksibel dalam menyelesaikan masalah di Negara Bagian Jammu dan Kashmir.
“Anda mungkin tidak menyukai apa yang akan saya katakan. Kita tidak akan mendapat perdamaian di Jammu dan Kashmir kecuali kita melakukan kesepakatan dengan Pakistan,” kata Abdullah dalam pidatonya di Lok Sabha (Dewan Rakyat), majelis rendah di Parlemen India, demikian Greater Kashmir melaporkan.
Dia mengatakan, dia memiliki harapan besar pada Perdana Menteri Narendra Modi bahwa dia akan membangun perdamaian dengan Pakistan yang tidak bisa dilakukan oleh Atal Bihari Vajpayee, Perdana Menteri India sebelumnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Paus Fransiskus Meninggal pada Hari Paskah di Usia 88
“Korea Utara, yang membuat rudal nuklir, bom atom, telah berdamai dengan Presiden AS Donald Trump. Trump dan (Presiden Rusia Vladimir) Putin saling bertemu untuk menemukan perdamaian. Tetapi kita telah gagal melakukan hal yang sama untuk Jammu dan Kashmir,” tegasnya.
Dalam pidatonya yang pendek namun berapi-api, pemimpin Konferensi Nasional itu mengatakan, retorika anti-Muslim yang dibangun di negara itu perlu dihentikan karena berbahaya.
“Kita tidak akan dikalahkan oleh Amerika, Rusia atau negara lain. Kita akan dikalahkan oleh diri kita sendiri. Kita tidak akan berhasil kecuali umat Hindu dan Muslim bersatu,” katanya.
Abdullah meminta BJP untuk mencatat fakta bahwa “Muslim adalah orang India seperti Anda.” (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Jelang Persiapan Haji, Jamaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi 29 April
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Serukan Aksi Global untuk Menentang Agresi Terbaru Israel