Stockholm, 12 Muharram 1437/25 Oktober 2015 (MINA) – Sebuah fasilitas sementara yang dipersiapkan untuk menampung para pengungsi di Oderljunga, Swedia, diduga sengaja dibakar oleh kelompok yang menentang pencari suaka. Insiden tak patut itu merupakan serangan terbaru yang menargetkan pusat penampungan sementara.
“Berdasarkan apa yang telah terjadi selama ini di negara ini dan melihat jendela yang rusak, mudah menduga bahwa itu direncanakan. Tapi ini urusan polisi untuk menyelidiki penyebab kebakaran,” ungkap Daniel Sirensjo, dari Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di daerah itu, seperti dilansir di OnIslam, Kamis (22/10).
Beberapa tim dari tiga layanan pemadam kebakaran di wilayah tersebut dikirim untuk mengatasi kobaran api di bekas rumah pensiun di Oderljunga. Bangunan itu dialihfungsikan untuk mengakomodasi para pengungsi yang melarikan diridari perang Suriah.
Polisi mengatakan mereka akan melakukan penyelidikan teknis, namun sudah menetapkan insiden kebakaran itu sebagai sebuah aksi yang diduga disengaja.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Insiden di Oderljunga bukan yang pertama menargetkan pusat akomodasi pengungsi di Swedia. Sebuah kebakaran mencurigakan juga terjadi di sebuah gedung sekolah tua yang dialokasikan untuk pencari suaka di selatan Onsala. Kasus itu terjadi hanya berselang beberapa hari setelah dua pusat penampungan dibakar di Ljungby dan Arlov, selatan Swedia.
Selain itu, tempat serupa di Upplands Vasby, utara Stockholm, juga dirusak. Tercatat ada sekitar 14 dugaan pengrusakan dan pembakaran di pusat-pusat pengungsian di Swedia sejak awal tahun ini.
Sejumlah insiden kebakaran itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran akan lonjakan arus pengungsi ke negara Nordik tersebut.
Menurut angka terbaru yang dirilis Dewan Migrasi Swedia (Migrationsverket), sekitar 100 ribu pengungsi telah tiba di Swedia sejak awal 2015. Lembaga pemerintah itu mengatakan pada Kamis lalu diperkirakan sekitar 40-90 ribu lebih pengungsi akan tiba di Swedia sebelum akhir tahun ini.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Semakin banyak orang yang mencari suaka di Eropa dan Swedia dan situasi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Di Swedia kita sekarang mengalami kesulitan menyediakan akomodasi untuk semua orang yang datang ke sini,” kata Direktur Jenderal Migrationsverket, Anders Danielsson.
Sementara itu, Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven pada pekan ini mengatakan Swedia semakin mendekati batas kapasitasnya untuk menampung pengungsi karena terus mengambil pencari suaka hingga ke titik rekor.
Pada 2013, Swedia menjadi negara Eropa pertama yang memberikan residensi otomatis untuk pengungsi Suriah. (T/P022/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas