Ramallah, MINA – Juru bicara Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah), Jamal Nazzal, Ahad (17/4), menyatakan, otoritas pendudukan Israel telah mempersiapkan serangan terhadap Masjid Al-Aqsa sejak lama.
Dalam sebuah pernyataan resminya yang dilaporkan Kantor Berita Nasional Palestina Wafa, Fatah dengan tajam mengkritik kekerasan Israel terhadap jamaah warga sipil di Masjid Aqsa Jumat pagi dan Ahad dini hari.
Ia memperingatkan bahwa kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Kota Al-Quds (Yerusalem) dapat mengakibatkan ketidakstabilan seluruh wilayah Palestina dan sekitarnya.
Dia juga menegaskan, Fatah menolak narasi Israel bahwa warga Palestina memulai ini dengan melempari batu pada Jumat pagi.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Tindakan kekerasan Israel terhadap warga sipil kami adalah bagian dari rencana dan bukan reaksi terhadap apa pun yang dilakukan warga Palestina di pagi hari Jumat lalu,” kata Nazzal.
Dia bertanya-tanya, “Bagaimana mungkin beberapa ratus polisi dan tentara Israel siap untuk reaksi spontan yang diduga terhadap orang-orang Palestina yang melemparkan batu ke dalam masjid pada pukul lima pagi sebelum matahari terbit? Mengapa ada orang Palestina yang melempar batu ke segala arah jika tidak ada pasukan polisi di dalam Masjid yang mengganggu, menghina, dan memprovokasi mereka dengan tindakan kekerasan?”
Nazzal menyampaikan apa yang dilakukan Israel saat ini sangat berbahaya karena telah dirancang untuk melayani kepentingan pemerintah ekstremis Israel yang dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang tujuan utamanya didasarkan pada penggunaan eskalasi untuk membantunya tetap berkuasa.
Nazzal menuduh PM Israel Bennet mencoba mengalahkan Netanyahu dalam menumpahkan lebih banyak darah Palestina daripada yang biasa dilakukan Netanyahu.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Sehingga Bennet mungkin tampak cukup tangguh di mata konstituen ekstrem kanannya untuk melawan klaim pendahulunya atas kekuasaan,” pungkasnya.
Fatah meminta Uni Eropa untuk segera menggunakan pengaruhnya terhadap Israel guna menghentikan kegilaan nyata dan obsesi kekuasaan yang dilihat oleh pihak Palestina sebagai motivasi sebenarnya dari otoritas Israel untuk memprovokasi kekerasan.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam