Gaza, MINA – Faksi Fatah mengumumkan pada Jumat (4/1), penutupan semua kantornya di Jalur Gaza karena masalah keamanan, di mana para pejabat kelompok itu telah ditangkap dan diancam di Gaza.
Juru Bicara Fatah di Gaza Atef Abu Yusuf mengatakan kepada Anadolu Agency dikutip MINA bahwa semua kantor Fatah telah diperintahkan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sebelumnya pada Jumat, penyerang-penyerang bertopeng menyerbu markas Perusahaan Penyiaran Palestina (PBC) di Gaza, menyebabkan staf tersebut terluka dan peralatan hancur.
Pemerintah pimpinan Gerakan Perlawanan Islam, Hamas mengutuk serangan itu dan menyerukan agar para pelakunya ditangkap.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Paus Fransiskus Meninggal pada Hari Paskah di Usia 88
Pada Senin (31/1) Juru bicara Fatah Atef Abu Seif mengeluarkan pernyataan yang menuduh bahwa Hamas telah menangkap lebih dari 500 anggota kelompok termasuk beberapa pejabat senior menjelang unjuk rasa yang menandai peringatan 54 tahun berdirinya Fatah.
Sementara Kementerian Dalam Negeri Hamas membantah tuduhan itu, mengatakan hanya 38 orang yang telah dipanggil untuk diinterogasi, kemudian semuanya dibebaskan.
Hamas dan Fatah berselisih sejak Hamas menguasai Gaza dari Fatah pada 2007 setelah melalui pertempuran di jalan-jalan.
Desember lalu, delegasi dari dua kelompok yang bersaing ini mengadakan dialog bersama para pejabat Mesir di Kairo dengan tujuan untuk mengakhiri divisi antar-warga Palestina.
Baca Juga: Jelang Persiapan Haji, Jamaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi 29 April
Dialog itu adalah satu dari puluhan putaran di Kairo dan beberapa Ibu Kota Arab antara Hamas dan Fatah sejak awal keretakan pada 2007, tetapi belum satu pun membuahkan hasil. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Serukan Aksi Global untuk Menentang Agresi Terbaru Israel